Kalau cerita soal tempat kelahiran saya, kabupaten Tapin tercinta, maka banyak sekali hal-hal menarik yang ingin saya bagi dengan teman-teman pembaca dari daerah lain, karena Kota Tapinku yang Bastari ini punya banyak sekali hal menarik, mulai dari budaya, kesenian, sampai kuliner.
Salah satunya adalah cabai Hiyung yang terpedas se-Indonesia.
Kalau kata saya sih, jangan ngaku pecinta pedas kalau kamu belum nyoba cabai Hiyung! 😆
🌿🌿🌿
Ngomongin asal-muasal si cabai Hiyung~
Kalau cerita soal tempat kelahiran saya, kabupaten Tapin tercinta, maka banyak sekali hal-hal menarik yang ingin saya bagi dengan teman-teman pembaca dari daerah lain, karena Kota Tapinku yang Bastari ini punya banyak sekali hal menarik, mulai dari budaya, kesenian, sampai kuliner.
Salah satunya adalah cabai Hiyung yang terpedas se-Indonesia.
Kalau kata saya sih, jangan ngaku pecinta pedas kalau kamu belum nyoba cabai Hiyung! 😆
Kalau kata saya sih, jangan ngaku pecinta pedas kalau kamu belum nyoba cabai Hiyung! 😆
🌿🌿🌿
Ngomongin asal-muasal si cabai Hiyung~
Jadi begini teman, nama cabai Hiyung berasal dari nama desa tempat cabai ini ditemukan, yaitu desa Hiyung.
Tanah di desa Hiyung termasuk daerah rawa-rawa, airnya pasang surut dan juga mempunyai kadar asam yang lumayan tinggi, karena itu untuk bercocok tanam padi yang biasanya menjadi profesi mayoritas petani di kota Tapin, bakalan susah.
Tanah di desa Hiyung termasuk daerah rawa-rawa, airnya pasang surut dan juga mempunyai kadar asam yang lumayan tinggi, karena itu untuk bercocok tanam padi yang biasanya menjadi profesi mayoritas petani di kota Tapin, bakalan susah.
Pada tahun 1993, saat itu Subarjo (40) yang menemukan penemu cabai Hiyung ini berprofesi sebagai petani di Hiyung dan sedang jalan-jalan ke Linuh untuk bersilaturrahmi ketempat keluarga. Disana beliau terinspirasi menanam cabai sesudah melihat rimbunnya cabai Linuh berbuah.
Pak Barjo pun berfikir, bagimana kalau misalnya bertanam cabai saja di kampung sebagai sampingan?
Lagipula, saaat itu belum ada petani yang mencobanya.
Coba-coba, beliau akhirnya menanam sekitar 200 bibit yang dibawa dari gunung Linuh di bedengan sawah belalang rumah beliau dengan otodidak. Nggak disangka, mungkin faktor tanah yang cocok, cabai tanaman pak Barjo tumbuh subur dan pedasnya berlipat-lipat cabai biasa!
Pak Barjo pun berfikir, bagimana kalau misalnya bertanam cabai saja di kampung sebagai sampingan?
Lagipula, saaat itu belum ada petani yang mencobanya.
Ini dia cabai Hiyung! (sumber: otonomi.co.id) |
Coba-coba, beliau akhirnya menanam sekitar 200 bibit yang dibawa dari gunung Linuh di bedengan sawah belalang rumah beliau dengan otodidak. Nggak disangka, mungkin faktor tanah yang cocok, cabai tanaman pak Barjo tumbuh subur dan pedasnya berlipat-lipat cabai biasa!
Awalnya cuma tetangga satu kampung yang sadar dengan keistimewaan cabai tanaman pak Barjo ini dan ikut-ikutan mencoba menanam, ternyata tak perlu waku lama, dari mulut kemulut berita cabai Hiyung yang istimewa ini semakin tersebar.
Pak Barjo pun diminta untuk mengajarkan teknik menanamnya agar petani yang lain juga bisa mengembangkan cabai Hiyung. Sekarang, dari 420 kepala keluarga (KK) yang berada di desa Hiyung, tercatat sekitar 85 persen bekerja sebagai petani cabai. Pak Barjo dan cabai Hiyung benar-benar membawa perubahan bagi desa Hiyung :D
Panen rayaa~ (sumber: BKP3 Tapin) |
Pak Barjo pun diminta untuk mengajarkan teknik menanamnya agar petani yang lain juga bisa mengembangkan cabai Hiyung. Sekarang, dari 420 kepala keluarga (KK) yang berada di desa Hiyung, tercatat sekitar 85 persen bekerja sebagai petani cabai. Pak Barjo dan cabai Hiyung benar-benar membawa perubahan bagi desa Hiyung :D
🌿🌿🌿
Menurut hitungan internasional dengan standar kadar capsaicin, cabai Hiyung mempunyai tingkat kepedasan sekitar 94.500 ppm (parts per million) atau 17x lebih pedas daripada cabe rawit. Kebayang nggak pedesnya gimana? 😣
Belum cukup sampai situ, saat diiukur dengan menggunakan satuan tingkat pedas Scoville atau Scoville Hot Unit (SHU), ternyata cabai Hiyung memiliki tingkat 1.417.500 SHU!
Dengan nilai segitu, tingkat kepedasan cabai Hiyung lokal ini dapat sejajar dengan cabai Naga Viper berasal dari Cumbria, Inggris, atau cabai Bhut Jolokia dari negeri Bangladesh, dan Infinity Chili dari Lincolnshire, Inggris yang sama-sama berada diskala 855.000–1,463,700 SHU.
Selain dari kadar pedasnya, cabai Hiyung juka memiliki nilai nutrisi yang tinggi karena kandungan vitamin A, B, C dan proteinnya juga mengungguli dari jenis cabai lain.
👉Menurut hasil penelitian, Hiyung itu mempunyai kandungan vitamin A 11,8836,42 IU/100 gram, vitamin B 763,52 ppm dan kandungan proteinnya 5,83 persen.
Selain pedasnya yang luar biasa, cabai Hiyung juga mempunyai keunggulan yang lain, yaitu daya simpan yang cukup lama (sekitar 10-16 hari pada suhu ruangan). Hahaha, stok wajib diatas meja makan :D
Nah, karena sederet keistimewaannya itulah, cabai Hiyung sebagai varietas lokal khas Tapin telah mendapat sertifikat resmi dari pemerintah pusat sebagai varietas nasional.
Menurut litbang pertanian, plasma nutfah ini telah terdaftar pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementarian Pertanian RI No.09/PLV/2012 tertanggal 12 April 2012 sebagai varietas lokal dengan nama cabai rawit Hiyung.
Lalu pada 2016, Kementerian Pertanian RI memberikan Tanda Daftar Varietas Tanaman Holtikultura, berdasarkan Keputusan Meteri Pertanian Nomor: 031/Kpts/SR.120/D.2.7/4/2016 tanggal 20 April 2016.
Cabai Hiyung mulai dikembangkan pemerintah di daerah-daerah lain, tapi katanya gini teman, cabai Hiyung jika ditanam ditanam di daerah yang lain, maka kadar pedasnya nggak bakalan sama dengan cabai Hiyung yang ditanam ditempat asalnya, Hiyung.
Dan emang sih, bahkan buah dari bibit cabai Hiyung yang kami tanam disamping rumah juga nggak sepedas cabai Hiyung aslinya, padahal sama-sama di kabupaten Tapin lho, cuma berjarak 20 menit.
Meskipun teteup sih, pedazzzzzz 👻👻👻
Hmmm... jadi tantangan nih gimana supaya bisa sama pedasnya meski ditanam di daerah lain :D
Ngomongin makan pedas, sejujurnya sih saya juga beberapa tahun belakangan baru suka makan pedas dan sambal-menyambal karena ketularan pak suami, dulu mama juga suka bikin sambal sih, tapi biasanya cuma sambal tomat atau sambal terasi yang level pedasnya itu cemen banget, nggak bikin mendesis habis makan.
Belum cukup sampai situ, saat diiukur dengan menggunakan satuan tingkat pedas Scoville atau Scoville Hot Unit (SHU), ternyata cabai Hiyung memiliki tingkat 1.417.500 SHU!
Dengan nilai segitu, tingkat kepedasan cabai Hiyung lokal ini dapat sejajar dengan cabai Naga Viper berasal dari Cumbria, Inggris, atau cabai Bhut Jolokia dari negeri Bangladesh, dan Infinity Chili dari Lincolnshire, Inggris yang sama-sama berada diskala 855.000–1,463,700 SHU.
Selain dari kadar pedasnya, cabai Hiyung juka memiliki nilai nutrisi yang tinggi karena kandungan vitamin A, B, C dan proteinnya juga mengungguli dari jenis cabai lain.
👉Menurut hasil penelitian, Hiyung itu mempunyai kandungan vitamin A 11,8836,42 IU/100 gram, vitamin B 763,52 ppm dan kandungan proteinnya 5,83 persen.
Bupati Tapin, bapak Arifin Arfan bersama cabai Hiyung (sumber: otonomi.co.id) |
Selain pedasnya yang luar biasa, cabai Hiyung juga mempunyai keunggulan yang lain, yaitu daya simpan yang cukup lama (sekitar 10-16 hari pada suhu ruangan). Hahaha, stok wajib diatas meja makan :D
Nah, karena sederet keistimewaannya itulah, cabai Hiyung sebagai varietas lokal khas Tapin telah mendapat sertifikat resmi dari pemerintah pusat sebagai varietas nasional.
Menurut litbang pertanian, plasma nutfah ini telah terdaftar pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementarian Pertanian RI No.09/PLV/2012 tertanggal 12 April 2012 sebagai varietas lokal dengan nama cabai rawit Hiyung.
Lalu pada 2016, Kementerian Pertanian RI memberikan Tanda Daftar Varietas Tanaman Holtikultura, berdasarkan Keputusan Meteri Pertanian Nomor: 031/Kpts/SR.120/D.2.7/4/2016 tanggal 20 April 2016.
Cabai Hiyung mulai dikembangkan pemerintah di daerah-daerah lain, tapi katanya gini teman, cabai Hiyung jika ditanam ditanam di daerah yang lain, maka kadar pedasnya nggak bakalan sama dengan cabai Hiyung yang ditanam ditempat asalnya, Hiyung.
Dan emang sih, bahkan buah dari bibit cabai Hiyung yang kami tanam disamping rumah juga nggak sepedas cabai Hiyung aslinya, padahal sama-sama di kabupaten Tapin lho, cuma berjarak 20 menit.
Meskipun teteup sih, pedazzzzzz 👻👻👻
Hmmm... jadi tantangan nih gimana supaya bisa sama pedasnya meski ditanam di daerah lain :D
So, kalau kamu biasa bikin sambal pakai 20 biji rawit, kamu bisa bikin lebih pedas 2x lipat cuma dengan menambahkan 5 biji cabai hiyung. Atau kalau kamu mau nekat pakai 20 biji seperti biasa juga boleh, tapi awas keblinger ya! 😁
Sedia satu galon air dulu disamping kalau nekat makan 20 biji cabe hiyung sendirian 😜
Sedia satu galon air dulu disamping kalau nekat makan 20 biji cabe hiyung sendirian 😜
Ngomongin makan pedas, sejujurnya sih saya juga beberapa tahun belakangan baru suka makan pedas dan sambal-menyambal karena ketularan pak suami, dulu mama juga suka bikin sambal sih, tapi biasanya cuma sambal tomat atau sambal terasi yang level pedasnya itu cemen banget, nggak bikin mendesis habis makan.
Terus, sehabis menikah, request paksu tiap makan itu adalah sambal, karena itu saya mesti belajar deh bikin sambel, eh ternyata perlahan-lahan saya jadi ikutan terseret arus sambal ini. Awalnya ya cuma icip-icip sedikit, terus kadang terdorong rasa pelit sayang kalau pas bikin sambal kebanyakan sisanya mesti dibuang, saya nekad makan semampunya, dan tau-tau sampai level yang sekarang, level makan cabe Hiyung buat teman makan gorengan. Langsung gigit blas, Hahahaaha...
Soo... Kalau kamu ngakunya suka maka pedes, yuk njajal makan pake cabai Hiyung ini dan buktikan seberapa hebatnya level pedasmuu! 💪
Soo... Kalau kamu ngakunya suka maka pedes, yuk njajal makan pake cabai Hiyung ini dan buktikan seberapa hebatnya level pedasmuu! 💪
47 comments
Malang kayanya cocok nih tanahnya buat ditanami cabe Hiyung. Pak Barjo bolehlah main ke Malang, bair petani sini nanam cabe Hiyung juga ._.
Soalnya di Malang tuh banyaaaak banget kedai makanan yg menu andalannya pedes2 gitu xD
Sama2 nampol kayaknya. Hahaha ...
Duh, aku suka pedes sih tapi yaa ga gitu2 amat. Bisa jadi klo diberi sambel cabe Hiyung bakalan nangis dan keringet bercucuran.
Huaaahh ... Hah!
Pasti viralnya keknya bikin challange cabe hiyung. Secaraaa... Pedasnya nampol gini. 😁
Kawa nih ulun beelang mecobai lombok hiyung, hehehe
Kalau mau nyoba yg paling pedes mending yg langsung dari Hiyungnya ajaa ^^
www.reistilldoll.com
www.rima-angel.com
Oya, Mbaak, saya sudah follow akun IG-nya, yah. Atas nama @mugniar. Ditunggu folbeknya :)
Nggak bisa folbek lagi mba, soalnya saya udah follow akun ig mba Mugniar dari lama. hehe
Salam kenal mbak
Salam kenal
Wajib coba pokoknya, coba rumahnya deket, saya anterin deh nih cabenya, habis panen 😁