[REVIEW] Natur-E Advance Capsule, Usir Cantik Radikal Bebas!

Aktor India atau aktor korea? Aktris India atau aktris korea?

Well, kali ini saya akhirnya berhasil menuangkan pikiran tentang yang satu ini dalam blogpost sesudah terendap berbulan-bulan di draft. Oooyaay! 🙌

Semoga tulisan gini gak basi-basi amat yah. Hehe

Sebenarnya tema India dan Korea ini udah lama jadi topik 'panas' di rumah. Salah satu alasan kenapa keduanya jadi topik 'panas' adalah karena saya dan suami mempunyai kecenderungan selera nonton yang unik.

Salah satunya ya adalah tentang India dan Korea ini tadi...

Jadi, suami dan keluarganya adalah fans film-film India, misalnya Serial Mahabrata, Ramayana, dan film-film yang dibintangi Shahrukhan. Pak mertua katanya seumuran sama SRK, makanya kalau nonton aksi bollywood kayanya spirit masa muda beliau kembali, tiba-tiba berasa 20an lagi. Hehe

Saya masih ingat, dulu dalam rangka nyambung ngobrol dengan mama mertua, saya bahkan nonton beberapa seri Jodha Akbar dan mencoba buat mengingat-ingat alur cerita dan muka pemainnya.

Hmm.... Gimana? Sudah jadi mantu idaman belom? 😂😅.

Bumer: Mantu kita baik ya...
Pakmer: Tapi dia gak hafal nama-nama tokoh ramayana, ma...

Dan nonton Jodha Akbar itu juga kasetnya minjem sama bumer. Wkwkwk.

Ya Pokoknya koleksi kaset film di rumah mertua kebanyakan ya India-india gitu. Kalau kaset yang lain rata-rata dari anggota keluarga yang lain, kaset horror Thailand misalnya, itu favoritnya sodara bahnuy.

Nah, itu suami dan keluarganya. 

Kalau saya adalah pecinta drama korea yang pernah jadi k-lover radikal 😂

Sepanjang ingatan saya nih, saya suka korea sejak zaman Winter Sonata. Saya pernah jatuh cinta dengan Bae Yong Jun, si cool berkacamata. Padahal waktu itu saya SD sodara-sodara, miapah ya padahal dia waktu itu kan udah oppa mateng (sekarang udah jadi ahjussi). Ckckck

Kekhilafan itu pun ditunjang lagi dengan punya kakak perempuan yang juga pecinta drakor. Lengkaplah sudah, aliran kami korea-nisme (?).

Drakor is life, begitu kira-kira semboyan saya dulu. 

Bukannya kami antipati sama masing-masing selera juga sih. Saya suka sama Kajol dan pernah nangis bombay waktu nonton Kal Hoo Na Ho, Bahnuy juga pernah suka nonton Secret Garden dan mengoleksi lagu Big Bang. Seimbang kan ya?

Tapi sehabis menikah sepertinya prinsip asimilasi pada selera juga berlaku, buktinya Bahnuy semakin mau diajakin nonton drakor dan malah jadi ikut-ikutan baca komik korea, bahkan dia yang pertama kali ngajak saya nonton Train to Busan. Hohoho

Salah satu fim zombie ter-baper.

Sedangkan saya? Engg...

Saya juga terseret arus India yang sangat kencang di rumah mertua. Dengan alasan ngumpul keluarga, saya malah nonton Anandhi, Uttaran, Gopi, Lonceng Cinta, Ranveer & Ishani, dan seterusnya.

Awalnya sih saya nonton niatnya adalah untuk mengerti dimana letak asyiknya nonton serial India.

Maklum, kadang kalau ngelewatin channel musik India saya sering menemukan tontonan yang lebih terasa aura hollywood daripada bollywood. -_-

Eh, habis beberapa kali nonton tiba-tiba kok saya jadi penasaran sih. 

Kalau ketinggalan satu episode malah penasaran terus nanya-nanya gimana  lanjutan ceritanya sama ipar.

Ah perasaan apa ini. 😟

Tunggu, kenapa ada suami saya disitu?  Hmmm....

Dan setelah menonton beberapa drama India, akhirnya saya bisa narik kesimpulan umum perbedaan dari drama India sama drama Korea. 

Mau tau kesimpulannya?

Sebentar.

Tung tarara tung tarara tung tarara tung tatara tung tarara tung rarara tung~~~ (diputar sekitar 15 menit)
(belum sampai 1 menit penonton langsung bubar jalan)
😂😂😂

Oke, jadi di mata saya bedanya serial India dan drama korea itu lumayan banyak, kali ini saya sebutin 6 aja kali ya supaya nggak kepanjangan blogpostnya. 

1. Sifat tokoh

Nah, yang ini masukan dari Bahnuuy sebagai veteran film India. 

Dia bilang kalau drama Korea itu biasanya yang cool itu si cowoknya, sebaliknya, kalau di drama India, yang cool biasanya malah yang perempuannya, dan yang agresif malah yang laki.

Oke, mungkin yang ngelamar mesti jaga imej, hahaha.

Si eneng modus, lilin udah banyak, masiiih aja ngaku-ngaku kedinginan. 

Drama India juga biasanya penganut Love at the first sight. Iya nggak sih?

Pasti pernah nonton nih, scene dimana tokoh utama laki-laki berpapasan sama si tokoh utama wanita dan kemudian sang lelaki terpana melihat sang wanita, biasanya scene ini disertai dengan slowmotion, ada angin yang berhembus ke rambut sang wanita disertai dengan iringan musik romantis, kalo nggak ya pasti ada nyanyi-nyanyinya dikit deh sambil meluk tiang atau pohon. 💃

Kalo Korea?
Keknya ada sih ya yang juga pakai alur cinta pandangan pertama. Tapi lebih banyak witing tresno jalaran suko kulino, alias cinta karena terbiasa. Atau habis ceweknya di make over deh.
Karena Korea memang sepertinya orang-orangnya itu tipe visual.

2. Standar good-looking.

Konon, obat-obatan yang laku di India salah satunya adalah steroid.

Buat apa emangnya si steroid ini? Salah satu gunanya buat pembentukan otot.

Atas: Yoo Seung Ho
Bawah: Hritik Rhosan

Yah, kalau kita lihat juga ketauan kan, standar ganteng di India nampaknya adalah lelaki gagah kekar berotot dan brewokan, kadang juga berambut gondrong.

Singkatnya, di India, semakin maskulin maka semakin joss.

Sedangkan di Korea, nampaknya standar ganteng adalah lelaki berkulit mulus dan terawat, classy, stylish, badan proporsional.
(noted: dengan roti sobek inside. Ehem 😳).

Yang gagah juga ada sih, tapi mostly ya imut-imuuut. Hehe

Atas: saya minta jatah uang bulanan
Bawah: saya menyambut suami pulang kerja.
*sedia kresek*

Kalau untuk perempuannya kurang lebih aja sih.

Pertama-tama warna kulit yah. 

Sama kaya yang cowok, para kaum hawa di korea juga kulit idealnya fair & flawless dan hasil akhirnya berkesan cute. 

Kalau India, kaum hawanya dianugerahi warna kulit coklat sawo matang yang manis dan seksi. Apalagi pas pakai saree, look-nya langsung jadi anggun banget. 😍

Liat aja si Aishwarya Rai sama Priyanka Chopra, mantan Miss World dari India. Eksotissss... kayak saya.
(Pembaca: hueeeeekkkk berjamaah)

3. Banyaknya Episode.

Karena konteksnya drama, maka pemecah rekor sudah jelas dipegang oleh drama India.

Gopi (Saat nibhana saathiya) misalnya, meskipun durasi per episode cuma 21 menit, tapi  jumlah episodenya itu 2000+ and still counting! Mampus nggak nontonnya kalau pake metode marathon kaya drakor? 😐

Duh gimana ini bang, adek gak masak pas sore berapa taun kalau semedi di depan tipi tiap hari nontonin ini, haruskah kita tuntut channel tipi yang nayangin supaya adek kembali ke dapur? 😂😂😂

Kalau drama Korea mah kayanya simpel aja ya, nggak sampai ratusan eh udah tamat aja.
Karena sampe saat ini sih, saya belum menemukan drama korea yang episodenya lebih dari dua digit. Nggak kaya Gopi yang sampe 4 musim belum kelar juga.😌

Mz, Mohon tatapannya  ya mz. Kasian yang nonton dadanya nyeri semua :'D

Oh iya, ngomongin durasi, lama episode drakor emang lebih panjang pastinya. Tapi biasanya sih sebanding. Maksudnya, kalau drama Korea mereka sudah punya skenario tentang drama mereka bakalan airing sampai kapan dan berakhir di episode berapa, sedangkan India sepertinya mengikuti pangsa pasar, kalau ratingnya tinggi maka bersiaplah, bakalan tayang tiap hari.

Tunggu, kayanya di Indonesia juga gini kan ya? Tau dong kenapa... :p

4. Complicated vs simple.

Jalan cerita drama Korea menurut saya ringan dan mudah dipahami, nggak terlalu berat dan bertele-tele, jadi klimaksnya itu pas.

Misalnya cinta segitiga, soal harta warisan (chaebol everywhere...), atau masalah bully di sekolah. Nggak muluk-muluk.

Kalau drama India... Saya mesti bilang apa ya?

Kalau menurut saya sih, ceritanya itu dramatis dan penuh intrik. mayoritas si antagonis menang terus dan si protagonis biasanya naif dan pasrahan. Biasanya juga mengusung konflik keluarga, dan ceritanya itu bisa lintas generasi. Wuish.
Sebenarnya sering geregetan nontonnya, tapi masih penasaran. 🙈

5. Makanan Vs Baju tradisional

Naaaah, persamaannya mereka itu suka nyisipin unsur budaya mereka. Kalau korea, hampir semua dramanya pasti ada cerita makan-makan (kuliner).

Jujur sih, taunya tteokboki, kimchi, ramyeon dan kawan-kawan ya dari dramanya dulu, baru deh tertarik di kehidupan nyata. 😆

Kalau India, mereka selalu bangga sama pakaian mereka. Rata-rata drama india pasti tokohnya memakai saree yang cantik-cantik. Pokoknya wanita India itu kalau udah pakai saree pasti manglingi deh. 

6. Cara Gendong

Nah, lanjut ke cara gendongnya. Meskipun tampak sepele, sebenarnya cara gendong mereka berbeda jauh loh. Ohoho sampe sini saya sempet-sempetnya aja ya mikir.

Piggyback t e r b a p e r.

Tapi dari drakor yang pernah saya tonton emang kebanyakan kalau di Korea itu mereka biasanya gendong gaya piggyback (gendong punggung). 

Alasannya ya standar, cedera kaki, mabuk, heels patah, itu-itu wae. Hafal udah saya mah, wkwkwk.

Sulit dipercaya, pria diatas seumuran sama kakeknya anak saya 😂

Yang mana cara gendong yang lebih OK?
Ya yang mana aja sih. Kalau ada partnernya kan bisa request mau minta gendong yang mana. LOL
*kabur sebelum digebukin para jomblo*

✨✨✨

Kalau disuruh milih...

Saya bakalan pilih...

..... keduanya. Karena saya India & Korea lover. hahaha
*kemaruk*

Tapi kalau diminta secara rinci memilih drama sama filmnya, maka saya punya jawaban yang lebih beralasan lagi dong.

Buat drama, sudah pasti dan tanpa ada keraguan saya pilih drama korea, karena emosinya pas. Alurnya mudah dicerna dan ringan aja gitu.
Cocok buat cuci mata pelipur lara LDM-an. 😁

Kalau film saya tertarik sama India, karena film India emosional dan dramatis. Kalau sudah mengharu biru, bantal saya bisa mendadak jadi tisu darurat! 😭

Misalnya film Kal Hoo Na Ho yang bikin saya baper berhari-hari, bikin saya susah menerima kenyataan kalau itu cuma sekedar akting, atau juga Chennai express yang bikin ngakak.

(Bahnuy: Ya film Shahrukhkhan itu yang mananya sih yang gak kereeen... 😏)
(Manuy: Iyeeeee.. 😛)

Ya 6 poin itu kayanya udah cukup yah, sebenernya sih banyak banget yang pengen saya tulis seputar India dan Korea. Ada gaya makeup, perilisan musik, sampe ini-itu soal India & Korea. Tapi itu dulu deh, pegel.

Kalau kamu sendiri pilih yang mana nih? India atau Korea?

Related Posts