Akhir tahun ini Syuna genap berusia 2,5 tahun, Alhamdulillah! Usia ini sudah saya tunggu-tunggu sejak Syuna baru bisa ngomong kata pertamanya.
Lho, kenapa memangnya? Simpel sih, cuma karena saya pengen banget ngobrol sama Syuna. Hehe
Dalam pikiran saya, pasti seru nih kalau bisa ngobrol sama anak sendiri, meladeni pertanyaannya dan juga bisa diajak bertukar pikiran. Dan kata orang-orang sekitar saya dulu, anak akan mulai 'ngoceh' di usia 2,5 tahunan. Jadi saya senang saat dia akhirnya sampai di usia ini.
Iya, saya tau itu kedengarannya sedikit aneh, tapi beneran lho, sejak Syuna
masih bayi saya selalu ngajak dia
ngobrol. Entah itu penting nggak penting, saya senang nyerocos ngajakin Syuna yang waktu itu masih bayi. Kalau saya sedih saya juga sering bicara menyemangati diri di hadapan bayi Syuna.
Ah, makanya saya pengen banget Syuna bisa mengerti itu semua supaya kami bisa
nyambung. 😆
Pas banget sekarang Syuna kan udah 2,5 tahun nih, keinginan
saya sudah terkabul. Setiap hari saya bisa ngobrol sama Syuna. Bahkan dia beneran
jadi banyak tanya, beneran deh pertanyaan “ini apa? Itu apa?” bisa dia ajukan beratus kali
sehari. Nggak cuma sampai situ, dia juga senang eksplorasi, misalnya setiap kali ke taman kota, dia
bisa bertanya soal burung yang melintas, atau kucing yang sedang makan dan
orang-orang yang sedang lewat. Random? Iya banget. Pokoknya semua hal bisa jadi bahan pembicaraan, atau lebih
tepatnya sih, bahan pertanyaan :’D
Meskipun cerewet, tetap ada masa-masa atau kondisi dimana
Syuna diam lho.
Pertama, Syuna biasanya akan diam saat berada diantara orang
asing.
Syuna bukan tipe anak yang cepat menerima orang baru. Sehingga kalau ada ditengah orang asing, dipastikan dia akan menempel sama emak
dan bapaknya. Kecuali ada anak kecil yang sepantaran dengan dia, biasanya Syuna
lebih memilih untuk bermain dengan temannya.
Meskipun tetep, dia pasti bermain
sambil mencuri-curi pandang ke arah saya, memastikan kalau saya tidak jauh
darinya. Hehe...
Nanti kita belajar berteman ya nak!
Kedua. Syuna akan diam kalau sedang sakit.
Wah, saya pernah merasakan bagaimana kalutnya mengurus Syuna
saat sedang sakit dan sendirian tanpa Abah.
Yaaa bagaimana saya bisa tenang, kalau melihatnya hanya bisa terbaring dan hanya
sedikit bergerak. Saya tahu benar kalau Syuna itu orangnya aktif dan
cerewet, hal seperti ini tentunya menjadi momok buat saya sebagai Ibu yang juga
bertugas memonitor kesehatannya.
Saya nggak mau kurang persiapan. Hal-hal yang
saya lakukan untuk menjaga kesehatan Syuna sebenarnya sederhana karena lebih
banyak tindakan pencegahan.
Tapi, yang namanya sakit itu wajar ya, terlebih buat anak yang sedang masa-masanya kepo.
Baca juga: Isi kotak P3K untuk Anak di Rumah
Demam adalah salah satu penyakit yang paling sering
menghinggapi anak-anak seusia Syuna, sehingga saya punya list hal-hal yang
harus dilakukan saat anak demam.
Apa aja ya? Yuk cekidot.. :D
- 1. Menjaga asupan makanan
Saat badan Syuna hangat, saya akan memperbanyak asupan cairan, bisa susu atau air putih hangat, pokoknya supaya suhu tubuhnya stabil, bukan masalah bila dia pipis lebih sering. Paling-paling sedia popok atau bersiap ke WC lebih sering. 😁
Makanannya juga saya perbanyak, tapi pemberiannya sedikit-sedikit. Makan buah segar juga terkadang saya berikan sebagai tambahan vitamin alami.
Yang jelas anak harus makan makanan yang sehat dan bersih tentunya, jangan dibiarkan si kecil sakit juga kehilangan nafsu makan.
O iya, Emaknya juga harus makan ya! Sering nih kejadian, terlalu sibuk mengurus si kecil akhirnya keadaan diri sendiri jadi terabaikan. Jangan sampai ya mom 😉
- 2. Mengurangi aktivitas di luar rumah
Kalau si kecil demam, liburan seru harus ditunda dulu... :( |
- 3. Kompres dengan air hangat.
Saat anak sakit, suhu tubuhnya melambung tinggi karena daya tahan tubuhnya yang sedang berperang dengan penyakit di dalam tubuh. Tapi terkadang kita salah kaprah, dikira panas demam bisa diatasi dengan kompres air dingin atau kompres es, bahkan ada juga yang menggunakan kompres alkohol pada anak demam.
Padahal bukan lho, kompres yang paling tepat untuk demam adalah dengan menggunakan air hangat, dan dilakukan di bagian lipatan tubuh semisal ketiak dan lipatan paha.
Baca juga: Pengalaman saat anak pertama kali terkena Panas Batuk Pilek
Oh iya, Syuna saat demam juga selalu pakai baju yang berbahan ringan dan tidak dipakaikan baju yang berat seperti jaket, supaya panas di tubuhnya tidak terhalang untuk keluar.
Kalau bajunya basah terkena air bekas kompres, saya dan Abah juga rutin menggantinya dengan pakaian baru yang kering.
- 4. Minum obat sesuai dengan penyakit.
Di dunia farmasi, ada rumus 4T + 1W yaitu Tepat pasien, Tepat Indikasi, Tepat Obat, Tepat Dosis, dan Waspada efek samping.
5 poin ini penting, terlebih buat buah hati kita yang masih unyu-unyu. Jadi sebelum memberi anak kita obat, sebaiknya kita cek dan ricek dulu bagaimana yang tepatnya. ^_^
5 poin ini penting, terlebih buat buah hati kita yang masih unyu-unyu. Jadi sebelum memberi anak kita obat, sebaiknya kita cek dan ricek dulu bagaimana yang tepatnya. ^_^
Secara singkatnya begini nih kira-kira...
🌸 Tepat pasien berkaitan dengan diagnosis dan juga kesesuaian obat terhadap
pasien.
🌸 Tepat indikasi adalah memastikan khasiat obat yang diterima sesuai dengan penyakit yang ingin diobati.
🌸 Tepat obat berkaitan dengan jenis obat dan ketersediannya.
🌸 Tepat dosis adalah memastikan berapa sih sebenarnya dosis yang ideal lalu cara pemakaian dan lama pemberian (misalnya 3x sehari setengah sendok teh diminum sesudah makan).
🌸 Terakhir, Waspada efek samping, jadi sebelumnya
tanyakan dulu informasi obat selengkapnya dan dan pastikan informasi penggunaan obat sudah tepat. Jadi hati
bisa tenang saat memberikannya pada anak. ^^
Bukannya apa sih ya, terkadang saya sebenarnya agak males ngasih obat sama
anak, meskipun toh saya punya list obat-obatan yang saya biasanya pakai.
Nah, ngomongin obat demam untuk anak.
Pastinya sih, parasetamol adalah pilihan utama saya.
Dosis parasetamol adalah
10-15 miligram/kilogram BB/kali, saya ambilnya dosis paling rendah yaitu 10
mg/kg BB/kali, jadi apabila BB Syuna sekitar 16kg berarti dosisnya sekitar 160mg
untuk sekali minum.
Maksimal penggunaanya adalah satu dosis
setiap 4 jam. Maksimal ya, karena bila dosisnya berlebihan parasetamol juga
bisa menimbulkan keracunan hati.
Untuk obat Parasetamol yang bagus untuk
usia 1-6 tahun, semoga adalah pilihan yang baik karena selain rasanya
yang manis (ada rasa anggurnya kaan hehe), Tempra juga aman di lambung, tidak perlu dikocok karena sudah larut 100%, dan juga tepat dosis sehingga tidak perlu khawatir bakalan over dosis ataupun kurang dosis.
Kalau anaknya masih bayi gimana?
Jangan khawatir, untuk anak berusia 0-24 bulan ada
juga tersedia Tempra drops yang dosisnya lebih kecil karena disesuaikan dengan
usia dan kebutuhan bayi.
Untuk usia 6-12 tahun keatas juga sudah tersedia Tempra Forte yang dosisnya sudah disesuaikan untuk anak beranjak gede.
Kenapa Tempra?
Cara membuka tutupnya ada tertera di bagian dalam |
Petunjuk singkat cara membuka |
Kalau bagi saya sih, lebih gampang pakai gelas takar daripada sendok yang gampang tumpah karena goyang-goyang. :D
Tempra sudah berpengalaman selama bertahun-tahun dan diproduksi dibawah pengawasan Taisho Pharmaceutical Japan dan ada di berbagai negara.
Jadi Insha Allah aman dan terpercaya. :)
Jadi Insha Allah aman dan terpercaya. :)
Syuna suka dengan gambar di kemasannya ^_^ |
Saya juga pernah memberikan Tempra pada Syuna saat sedang travelling bersama keluarga besar. Saat itu, entah kenapa saat sudah dijalan beberapa jam badannya baru terasa panas, padahal paginya saat masih di rumah dia masih ceria banget.
Eh, untung Tempra ini juga mudah di dapat. Jadinya sangat menolong saya yang ada di
perjalanan, apalagi karena ada kemasan mini yang lebih ekonomis, jatuhnya lebih terjangkau.
Dan bener-bener manjur, soalnya saya ingat banget ngasih obatnya
paling-paling 2x kemarin, panasnya udah turun. Alhamdulillah.
Tentunya dibarengi tindakan yang lain dan berdoa dulu ya sebelum minum obat ^_^
🍇🍇🍇
Nah, kalau Mama yang lain bagaimana?
Apakah
ada punya hal lainnya yang dilakukan saat anak demam, atau barangkali juga sedia Tempra
Syrup dirumah?
Share juga dong! J
Disclaimer:
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.
9 comments
Tempra, alhamdulillah anak2 jg cocok pakai ini..