Pengalaman ke Dokter Gigi di Malang - Sudah lama saya nggak pergi ke dokter gigi untuk melakukan
kontrol gigi rutin. Kalau diingat-ingat, mungkin sudah 2 tahun lebih saya absen. Tepatnya sejak
melahirkan Syuna (tahun 2015an), saya memang nyaris nggak pernah lagi ke dokter
gigi. Padahal di tube pasta gigi yang dipakai rutin, tertera jelas himbauan untuk periksa
gigi setiap 6 bulan. Tapi dengan alasan segunung,
saya nggak kunjung berangkat juga. LOL (emak mantan miss nunda-nunda satu benua 😆). Sampai
akhirnya bulan kemarin, sehabis makan saya merasa ada makanan yang nyangkut di
gigi dan susah banget dibersihkan. Setelah check dan re-check, ternyata bukan nyangkut biasa, namun ada
lubang yang letaknya itu di geraham bagian atas. Saya pun langsung buru-buru mencari dokter gigi di Malang
Sebenarnya lubangnya itu sih belum gede-gede banget. Cuma
kelihatan titik hitam gitu aja, tapi selalu ada makanan yang nyelip didekat sana. Saya
teringat dengan gigi saya dulu yang lubangnya juga kecil begitu, eh ndilalah
pas dibor itu ternyata ada rongga di dalamnya, GEDE!
Surpraiz banget pas
dibersihin ternyata titik hitam di gigi itu menipu. Kecil-kecil ternyata gede. Makanya
saya nggak mau nunggu lama-lama, jangan-jangan bakalan parah lagi kaya kasus
gigi yang kemarin :(
DIMANA TEMPAT PRAKTEK DOKTER GIGI DI MALANG?
Waktu itu saya baru aja pindah ke Malang dan merasa urgent banget buat
segera ke dokter gigi, jadi saya nggak mikir mau pakai BPJS. Saya kepingin
mencari dokter yang praktek pribadi aja di rumah. Dan kemana referensi kita?
Google, yeah, mari kita google saja dong!
(brb buka google map 😁)
Dari hasil berselancar, akhirnya saya ketemu dengan beberapa
alternatif dokter gigi (yang katanya rekomended) serta letak tempat prakteknya
itu nggak jauh-jauh amat dari rumah saya. Saya dan suami pun memutuskan untuk berangkat
sabtu sore sepulang Abah pulang dari kampus, dan kami mujur banget.... kami terjebak macet.😑
Weekend Malang memang
arus ke Batu lumayan padat. Saya lupa antisipasi itu :(
Akibat macet dan pusiang, akhirnya saya nggak milih-milih lagi deh. Nggak apa-apa ke tempat
dokter gigi yang ada aja didekat sini. Toh, buka-buka google juga udah nggak sempat
lagi, kami berdua kemudian mengandalkan indera penglihatan buat skrining pinggir
jalan, siapa tahu ada plat dokter giginya.
Alhamdulillah, tidak lama kemudian kami melihat ada ruko
yang ada plang dokter giginya, motor segera kami arahkan ke parkiran yang terletak di bahu jalan.
PERIKSA GIGI KE DRG.MARIA F. GUNAWAN
Segera sesaat sesudah kami masuk ke dalam ruang prakteknya,
saya langsung disambut dengan ramah oleh Ibu-ibu yang keluar dari ruang praktek
dokter yang terletak dibagian dalam.
Beliau ternyata bagian administrasi disana, jadi habis
datang itu kita diminta untuk melengkapi berkas dulu. Pernah berobat disini apa
nggak, alamat, umur, keluhan, dan lain sebagainya. Ya standar biodata pasien begitu lah. Saya
nggak tahu benar apa nggak sih, tapi sepertinya ibu admin ini mama dari drg.
Maria. Agak mirip wajahnya. Hihi
Tanpa menunggu lama, akhirnya saya langsung dipanggil untuk
masuk ke dalam ruangan praktek drg. Maria. Ruangannya nyaman, dr.
Maria sepertinya seorang penganut
kristen taat. Dimana-mana saya melihat miniatur salib dan pohon natal.
Bahkan saat saya berbaring di kursi periksa gigi (nggak tau namanya hahaha) di
dinding depan saya itu menempel salib gede. Jadi begitu berbaring langsung bisa
melihat karena posisinya berhadapan.
Oh iya, Ibu admin juga merangkap sebagai asisten drg.Maria. Surprisingly, beliau ternyata juga berdarah/sempat tinggal di
Banjarmasin!
Pas drg,Maria lagi nanya sesuatu gitu, saya jawab dan Mamanya
drg.Maria ini langsung notice logat banjar saya, jadi beliau langsung nanya
refleks gitu kayaknya.
“Oh, adek ini orang Banjar?”
“Wah, kok Ibu tau?”
“Soalnya saya juga ..... Banjar, baru beberapa tahun
belakangan di Malang”
Saya nggak bisa menyimak dengan jelas lama tinggal di
Banjarmasin atau orang Banjarmasin karena waktu saya mendengarkan cerita beliau
itu sambil mangap menerima serangan bor di gigi, jadi sambil ada bunyi
nging-nging-nging gitu. Tapi lumayan cair deh suasananya, ternyata ada
unsur banua juga toh. 😁
Btw, lidahnya orang hulu sungai di Kalimantan mah gitu ya,
susah ilangnya biarpun sudah di tanah orang... Hehehe
Pemeriksaan di drg.Maria ini memakan waktu lumayan lama
karena ternyata dugaan saya benar, lubangnya dalam dan bukan cuma SATU titik,
tapi ada TIGA!
Hampir satu jam beliau menangani satu gigi. Menambalnya sih
sebentar, tapi bersihinnya itu loh, lamaaaaaa.... Waktu giginya di bor saya
juga merasa sedikit ngilu karena ternyata lubangnya yang kecil itu hampir saja
kena syaraf gigi. Untung aja nggak terlambat.
Bosen nggak nungguin sejam?
Nggak. Soalnya peralatan disini lengkap banget.
Jadi, didepan kursi periksa itu ada
monitor yang membantu pasien melihat kondisi giginya, saat dokternya ngecek pakai alat, kita yang
berbaring di kursi pasien juga bisa bisa lihat tampilan dalam mulut kita via layar
monitor, jadi kita bisa melihat secara langsung bentuk keluhan kita, misanya lubang gigi kita.
Monitornya juga ada yang buat mutar MV. Nah, ini dia alasan saya nggak
bosen nunggu. Iya, karena udah duluan dicekoki fasilitas karaoke. 😂
Sayangnya masih lagu jadul
zaman-zaman Westlife (Tapi bukan Westlife, bukan Backstreet boys juga, ballad
90an gitu yang saya nggak tau nama bandnya). Hmmm... jadi pengen request lagu
BTS atau Twice deh kalau kesana lagi. Boleh nggak ya bawa flashdisk sendiri?
(Dokter: Pasien zaman now semakin aneh-aneh LOL)
Selesai periksa, saya kemudian bertanya macam-macam soal gigi, termasuk no
hp dan juga gigi saya yang bermasalah.
Beliau ngasih saya secarik kertas dan
juga kode gigi yang harus diperiksakan kembali. Saya nggak ngerti arti kodenya apa sih. Cuma bilang terimakasih aja habis itu.
Pemeriksaannya sendiri sangat teliti dan saya
puas banget. Hanya saja menurut saya pas bagian konseling itu agak
tergesa-gesa, padahal sehabis saya nggak ada pasien yang menunggu. Beliau sepertinya termasuk dokter kategori hemat bicara.
BERAPA BIAYA PERIKSA DI DRG.MARIA?
Kemarin saya dikenakan harga 300k per gigi. Saya kira
awalnya itu karena lubangnya ada tiga, jadi per lubang di kenakan harga 100k,
tapi ternyata nggak, satu gigi memang dikenakan 300k.
PERIKSA GIGI KE SMO DENTAL CLINIC MALANG.
Saya orangnya sekali
periksa pengen dibenerin semua, makanya sepulang dari sana, saya ngecek-ngecek lagi gigi saya pakai
cermin di rumah. Mangap-mangap pakai senter HP. Eits, ternyata masih ada titik
item lagi, masih ada lubangnya!
Ngalor-ngidul di Instagram, saya kemudian bertemu dengan
akun SMO Dental, yang katanya sih singkatan dari Smile Make Over, sebuah klinik
gigi yang letaknya di Malang juga. Agak jauh sih dari rumah, tapi sepertinya
bagus. Saya coba inbox di IG dan adminnya juga fast response. Jadi tanpa pikir panjang saya segera reservasi
melalui kontak yang tertera di bio.
Hari yang ditentukan saya langsung meluncur kesana, terlambat
setengah jam karena bareng Syuna dan drama keluarga singkat pagi-pagi. Haha...
Makemaklyfe 😎
Saya WA lagi si admin SMO, saya bilang telat datang setengah
jam. Si admin kemudian izin memajukan waktu periksa pasien yang antriannya habis saya
karena sudah duluan datang, saya OK banget dong, yang penting meski telat nggak jadi antrian
paling buncit. 😆
Jadi habis datang, saya nunggu dulu sampai
pemeriksaannya mbak-mbak yg antriannya maju tadi selesai, baru deh giliran saya.
Nggak lama, sekitar 15 menit kemudian asisten dokternya memanggil saya untuk dipersilakan
masuk kedalam ruangan pemeriksaan. Ruangannya cozy dengan desain minimalis. Hari itu yang
bertugas menangani saya adalah drg.Ina. Sebelum pemeriksaan kami konsultasi singkat dulu, baru lanjut deh ke
pemeriksaan yang mewajibkan saya berbaring di kursi periksa.
Daaan... Titik hitam itu lagi-lagi lubangnya dalam. Hiks!
Saya cuma bisa pasrah. Mulut mangap menerima datangnya hantaman bor
demi bor yang bertubi-tubi. Sepertinya lubang kali ini jauh lebih dalam, jadi
rasanya jauh lebih ngilu daripada pas ke drg.Maria kemarin. 😓 Beberapa kali
saya minta stop karena rasa ngilunya itu sadis. Tapi akhirnya saya lebih banyak
menahan diri sambil memejamkan mata.
Sehabis proses pembersihan dan penambalan yang lumayan ribet, saya kemudian ngobrol singkat dengan drg.Ina.
Dokternya cantik dan superr komunikatif, saya bertannya beberapa pertanyaan singkat dan dijawab dengan ramah. Hmm... sepertinya saya klop nih dengan beliau. Kayak ngobrol sama teman saking santainya 😆
Sayangnya drg.Ina jadwal prakteknya cuma hari tertentu, jadi kalau
mau ditangani beliau harus menyesuaikan dengan jadwal yang ada di klinik SMO.
Namun tidak perlu khawatir salah hari, karena katanya soal reservasi bisa diatur sesuai request pasien, nanti kita akan diberi tahu dokternya yg praktek siapa aja. Jadi SMO ini sepertinya konsepnya online, ada admin yang mengatur jadwal pemeriksaan disini.
Oh iya, drg.Ina ini seorang ibu muda, masih pejuang ASI,
jadi disamping meja prakteknya ada beberapa perintilan ASIP dan sebiji cooler
bag gede. Jadi ternyata alasan beliau jarang praktek di SMO adalah karena belum
ketemu nanny yang cocok, jadi lebih sering ngemong anak sendiri di rumah. Saya cuma
bisa anggup-angguk cantik mendengarnya.
Sounds cool, eh?
(Malah ngomongin Bu dokternya 😂)
Sounds cool, eh?
(Malah ngomongin Bu dokternya 😂)
BERAPA BIAYA PERIKSA GIGI DI SMO DENTAL CLINIC?
Harga tambal geraham belakang 150k, separoh daripada yang
kemarin.
Poin ini karena tambalnya untuk gigi belakang ya, jadi pakai yang nggak estetis. Katanya kalau untuk tambal estetis (bisa untuk depan sama belakang) itu harganya start dari 100-300k, tergantung sama tipe lubang giginya bagaimana, nanti dokter yang memeriksa yang akan menentukan harganya.
Poin ini karena tambalnya untuk gigi belakang ya, jadi pakai yang nggak estetis. Katanya kalau untuk tambal estetis (bisa untuk depan sama belakang) itu harganya start dari 100-300k, tergantung sama tipe lubang giginya bagaimana, nanti dokter yang memeriksa yang akan menentukan harganya.
Odentektomi juga bisa dilakukan disini karena sebulan sekali
katanya juga ada jadwal spesialis bedah mulut. Saya awalnya kesini gara-gara
ini... ada geraham belakang saya yang tumbuhnya itu miring. Kata drg.A itu gigi impaksi, tapi kata drg.B itu cuma gigi miring
biasa. Bingung kan jadinya? Dua dokter ngomongnya beda. Tapi habis ke SMO, pendapat bukan impaksi nambah lagi, katanya cuma tumbuh miring, tinggal dibersihkan,
nggak perlu operasi ke dokter bedah mulut.
Hmmm... saya jadi lega, lumayan nggak jadi ketemu meja operasi.
Hmmm... saya jadi lega, lumayan nggak jadi ketemu meja operasi.
Overall, saya suka klinik ini dan rencananya kemarin itu mau
balik lagi, tapi sayang saya keburu pulkam ke Kalimantan, jadi belum
datang-datang lagi deh sampai sekarang. Padahal udah nanya-nanya soal jadwal dokternya. 😂
💜💜💜
Untuk sementara, saya baru mencoba dua dokter itu. Minggu kemarin saat saya dan keluarga jalan-jalan pagi ikutan CFD, ada stand periksa gigi gratis dalam rangka Word Oral Health Day 20 Maret. Saya iseng-iseng kepingin memeriksakan gigi Syuna, tapi begitu ketemu dokter dia mingkem habis-habisan, ujug-ujug malah saya yang periksa gigi. Dan hasilnya... Ternyata geraham belakang saya ada titik-titik hitam juga! 😫 Jadi sepertinya saya bakalan balik lagi ke dokter gigi lagi dalam waktu dekat buat periksa.
Nah, kalau kamu, kapan terakhir periksa gigi? Hayo, kita jaga kesehatan gigi sama-sama ya! ^^
Nah, kalau kamu, kapan terakhir periksa gigi? Hayo, kita jaga kesehatan gigi sama-sama ya! ^^
17 comments
pengen ke dokter gigi buat bersihin karang gigi doang, krn aku ga pernah sakit gigi hehe,
Ya ae handak betakun macam-macam kemarin itu, tapi beliau kurang bagus reaksinya. Jadinya males. Hihi
Hayukkk mba Rindang, ke dokter gigi juga :D