Salah satu concern saya bersama Abah Nuy sesudah saya melahirkan Syuna dahulu adalah memberi jarak antara anak pertama dan anak kedua. Karena itu, memakai kontrasepsi merupakan hal yang saya pikirkan sejak masih masa nifas. Pertanyaan seperti "Pil KB apakah yang aman untuk ibu menyusui?" adalah pertanyaan yang paling saya pikirkan selama masa nifas.
Soalnya jujur, saya takut kecolongan. saya takut nggak bisa membesarkan mereka dengan baik. Melahirkan anak di usia 20 tahun saja sudah tantangan untuk saya yang masih level cemen abis manajemen emosi dan rumah tangganya.
Nambah lagi? Nay, bisa jadi singa saya. 😁
Soalnya jujur, saya takut kecolongan. saya takut nggak bisa membesarkan mereka dengan baik. Melahirkan anak di usia 20 tahun saja sudah tantangan untuk saya yang masih level cemen abis manajemen emosi dan rumah tangganya.
Nambah lagi? Nay, bisa jadi singa saya. 😁
Nah, jadi sebelumnya saya adalah pengguna pil KB Andalan (sekitar 1 1,5 bulan sebelum hamil). Awalnya kegalauan saya cuma bingung antara tetap meminum Andalan atau beralih ke merk lain seperti Diane 95, Microlut, suntik progestin seperti Trinordiol, atau IUD.
Kakak pertama saya yang seorang bidan memberi saran untuk memasang IUD saja, soalnya nggak melibatkan hormon dan juga minim efek samping. Pertama kali mendengar penjelasannya saya asli jadi pengen banget masang IUD. Tapi, setelah mempertimbangkan beberapa hal, saya pun memutuskan untuk menunda pasang IUD.
Eh, kenapa memangnya?
Jadi, pertama, setelah nifas berakhir, saya nggak 'dapet'. Bukan cuma dua-tiga bulan, sampe setahun lebih lho! Gimana masang IUD-nya? Jangan bilang dipasang pas nggak menstruasi aja deh, saya auto ngeri bayangin cocor bebeknya. huhu.
Sudah tahu kan kalau cara pakai IUD itu vagina harus sedikit 'diregangkan dengan bantuan alat? Kalau menstruasi biasanya Miss V sedikit lebih longgar, jadi pemasangannya akan jadi lebih gampang. Kalau tidak haid pun sebenarnya masih bisa dipasang sih, tapi saya nggak mau. Ngilu aja rasanya. Cemen ya? biarin. haha
Sudah tahu kan kalau cara pakai IUD itu vagina harus sedikit 'diregangkan dengan bantuan alat? Kalau menstruasi biasanya Miss V sedikit lebih longgar, jadi pemasangannya akan jadi lebih gampang. Kalau tidak haid pun sebenarnya masih bisa dipasang sih, tapi saya nggak mau. Ngilu aja rasanya. Cemen ya? biarin. haha
Kedua, awalnya sih... nggak berencana memberi jarak terlalu lama. Kalau IUD kan masangnya pake niat, harus ada maintenance juga (dilihat posisinya, periksa per berapa bulan), terus jaraknya baru punya anak lagi kan lumayan ya? Kalau nggak salah bisa dipake 5-7 tahunan. Rencananya saya nggak terlalu lama. Tapi karena satu dan lain hal, memang sampai sekarang masih belum nambah momongan, Nuy sekarang juga udah menjelang usia 4 tahun, sudah daftar PAUD. Dan kami masih bertiga.
Oke, mari kembali lagi ke soal KB.
KB apa sih yang aman untuk Ibu Menyusui?
KB apa sih yang aman untuk Ibu Menyusui?
Sebagai pasangan aktif dan juga Alhamdulillah masih diberi kesuburan, concern kami di awal tadi tentunya harus segera mendapatkan jawaban yang cito urgent periculum in mora. lol.
Baca juga: Pertama Kali Menyusui, Masalah yang Kuhadapi & Caraku Mengatasinya (++Tips)
Baca juga: Pertama Kali Menyusui, Masalah yang Kuhadapi & Caraku Mengatasinya (++Tips)
Makanya saya mencari kontrasepsi, syaratnya dulu itu cuma satu: NGGAK MENGGANGGU PRODUKSI ASI. Karena dari awal memang pengen ngasih ASI ekslusif ke anak. Jadi, setelah ditanyakan sama dokter, alternatifnya itu ada beberapa, diantaranya:
✔️ Kondom.
Option ini nggak kami pakai. Soalnya dari segi harga lumayan, nggak praktis, nggak romantis juga
✔️ Suntik KB Depo per 3 bulan.
"Ih, kenapa harus tiga bulan? kan ada yang suntik satu bulan aja?"
Eh, ternyata kalau suntik yang satu bulan itu berpengaruh ke hormon ASI lho, bikin seret. Prinsip ini bertentangan banget dong kalau pengen full menyusui anak. Jadi saya baru tahu kalau menyusui nggak boleh pakai suntik KB 1 bulan.
Kalau saudaranya, si suntik KB yang 3 bulan itu malah nggak mempengaruhi ASI, jadi kalau menyusui mah aman banget (katanya) Tapi habis saya pikir-pikir lagi karena waktu antara satu suntikan ke suntikan berikutnya itu kelamaan banget buat saya yang memori jangka pendek ini, jadi ya opsi ini saya skip. Takutnya lupa.
✔️ IUD
Saya sudah membahas alasan nggak pakai ini tadi ^^
✔️ Pil KB Khusus Menyusui / Pil KB progesteron tunggal
Dilansir dari Alodokter, pil KB, pil ini terdiri dari 2 jenis.
1.) Pil progestin
2.) Pil kombinasi.
2.) Pil kombinasi.
Pil progestin yaitu pil yang menggunakan progestin, yaitu bahan tiruan dari hormon progesteron.
Sedangkan pil kombinasi yaitu pil yang mengandung hormon esterogen dan progesteron.
Nah, akhinya saya memutuskan untuk memakai opsi terakhir ini. Pilihan saya jatuh ke Pil KB Andalan Laktasi. Alasannya sederhana saja waktu itu: gampang dicari. Saya nggak punya pertimbangan khusus seperti "bikin gemuk apa tidak?", "bikin kulit mulus apa tidak?" karena saya pada dasarnya memang dianugerahi body gembul dan kulit wajah yang nggak rewel. Jadi ya que sera sera, kalau mau tambah gembul atau tiba-tiba jerawatan, saya stop saja nanti.
Lalu, amankah ibu menyusui mengonsumsi pil KB?
Menurut Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), Staff Pengajar FKUI-RSCM, ibu menyusi aman saja mengonsumsi pil KB. Namun beliau menyarankan ibu menyusui untuk mengonsumsi pil KB jenis tertentu saja agar produki ASI tidak terhambat, contohnya pil KB Progestin.
Kelebihan dan Kekurangan pil KB Progestin Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
Keuntungan:
- Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05-5 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama, tingkat keberhasilan sekitar 99%)
- Tidak diperlukan pemeriksaan panggul
- Tidak mempengaruhi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Kembalinya fertilitas segera jika pemakaian dihentikan
- Mudah digunakan dan nyaman
- Efek samping kecil.
Keterbatasan:
- Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
- Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
- Efektifitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
🌻🌻🌻
Nah, jadi selama masa menyusui dulu (sekitar 2 tahun), saya menggunakan pil KB Andalan Laktasi dengan pertimbangan kandungannya berupa hormon progestin dosis rendah. Tujuan utama saya memilihnya adalah karena pil KB jenis ini tidak mengganggu produksi ASI.
Alhamdulillah, saya tidak mengalami keluhan apapun selama menggunakannya. Tidak ada flek, bayi tenang dan produksi ASI pun juga cukup lancar. Dari segi harga, lumayan murah. Harganya per blister sekitar Rp.16.000,00- dan bisa dipakai untuk satu bulan (mengkuti siklus reproduki selama 28 hari).
Kekurangannya yang saya rasakan cuma satu: NGGAK BOLEH LUPA MINUM. Jadi saya nyetok deh dimana-mana supaya kasus lupa minum obat nggak kejadian. Saya menyimpannya satu blister di tas kerja, satu blister dalam dompet, satu blister di rumah mertua, tujuannya buat jaga-jaga siapa tau kelupaan dan nggak bisa kemana-mana, misalnya pas ke rumah mertua yang letaknya masuk kampung dan nggak ada apotek disana, kalau sudah ada prepare begini saya bisa tenang.
Untuk saat ini saya sudah berhenti minum Pil KB Andalan Laktasi karena saya sudah purnatugas menyusui Nuy selama dua tahun. Setelah berhenti, saya sempat mencoba suntik KB satu bulan dan hasilnya bisa dibaca disini.
Baca juga: Kenapa Memilih Suntik KB satu bulan? (Plus dan Minus)
Nah, sekarang (sekitar 6 bulan terakhir ini) saya sudah lepas pil KB full karena LDM-an (lagi) sama suami. Kalau dia pulang nanti, kami sepakat untuk menggunakan kontrasepsi IUD saja.
Oke, semoga ulasan pil KB untuk Ibu Menyusui ini bermanfaat ya. ❤️
(NB: Kamu bisa mencari KB progestin dosis rendah lainnya di apotek, kebetulan saja saya pakai KB Andalan Laktasi)
Alhamdulillah, saya tidak mengalami keluhan apapun selama menggunakannya. Tidak ada flek, bayi tenang dan produksi ASI pun juga cukup lancar. Dari segi harga, lumayan murah. Harganya per blister sekitar Rp.16.000,00- dan bisa dipakai untuk satu bulan (mengkuti siklus reproduki selama 28 hari).
Kekurangannya yang saya rasakan cuma satu: NGGAK BOLEH LUPA MINUM. Jadi saya nyetok deh dimana-mana supaya kasus lupa minum obat nggak kejadian. Saya menyimpannya satu blister di tas kerja, satu blister dalam dompet, satu blister di rumah mertua, tujuannya buat jaga-jaga siapa tau kelupaan dan nggak bisa kemana-mana, misalnya pas ke rumah mertua yang letaknya masuk kampung dan nggak ada apotek disana, kalau sudah ada prepare begini saya bisa tenang.
Untuk saat ini saya sudah berhenti minum Pil KB Andalan Laktasi karena saya sudah purnatugas menyusui Nuy selama dua tahun. Setelah berhenti, saya sempat mencoba suntik KB satu bulan dan hasilnya bisa dibaca disini.
Baca juga: Kenapa Memilih Suntik KB satu bulan? (Plus dan Minus)
Nah, sekarang (sekitar 6 bulan terakhir ini) saya sudah lepas pil KB full karena LDM-an (lagi) sama suami. Kalau dia pulang nanti, kami sepakat untuk menggunakan kontrasepsi IUD saja.
Oke, semoga ulasan pil KB untuk Ibu Menyusui ini bermanfaat ya. ❤️
Post a Comment