Ramadhan Kareem!
Nggak kerasa kita sudah memasuki hari ke-11 setelah Lebaran. Kadang saya pribadi suka sedih setelah libur hari raya, bukan karena masuk kerja lagi setelah libur panjang seperti orang-orang ya, karena saya bekerja shift yang nggak kena tanggal merah.
Tapi karena saya pribadi suka banget sama bulan Ramadan, soalnya hawa-hawa suasana bulan puasa ini enak dan syahdu banget. Meskipun 'rasa' ini sudah meluntur dibandingkan seperti waktu saya masih kecil yang benar-benar jor-joran cari pahala, tapi tetep aja, jadi sedih, ketemu gak ya sama Ramadhan tahun depan? 😔
Ramadhan itu...
Lantunan merdu ayat-ayat Al-Qur'an lebih sering saya dengar daripada biasanya.
Sholat yang saya kerjakan bisa lebih banyak daripada biasanya
Tadarus juga bisa lebih intens daripada biasanya.
Ya, pokoknya itu rasanya jauh lebih khusyu daripada biasanya. Laff banget deh! ❤
Selain itu, makan-minum juga terasa lebih nikmat. Nah, teman-teman yang berpuasa pasti merasa juga ya bagian ini?
Setelah setengah hari menahan hawa nafsu kita, akhirnya saat adzan Maghrib tiba kita bisa menyempurnakannya dengan segera menikmati sajian makanan. Rasanya itu wow banget. Hehe
Seputar menyantap sajian makanan dalam Islam juga ada sunnah-sunnahnya, yang (sayangnya) seringkali kita lupakan.
Apa aja tuh? Coba ya kita simak~ saya udah coba rangkumin nih tipis-tipis. 😆
7 Sunnah Makan yang Terlupakan
- Makan minum dengan tangan kanan
Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat seorang lelaki minum sambil berdiri, kemudian bersabda, “Muntahkanlah” Ia berkata, “Kenapa?” Beliau bersabda, “Apakah kamu suka minum bersama seekor kucing?” Ia menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya ikut minum bersama kamu sesuatu yang lebih buruk dari seekor kucing, yaitu setan.”
Untuk makan menggunakan tangan kanan itu sepertinya sudah menjadi adab kita, ya?
Karena merasa sudah menjadi kebiasaan, terkadang kita malah jadi nggak mikirin lagi poin ini lho. Jadi pernah pengalaman aku sendiri waktu itu minum pakai tangan kanan (sesuai dengan Sunnah, ya toh?) Ndilalah ternyata makan gorengan pake rawit, eh megang rawitnya tangan sebelah kiri dong supaya langsung hap. 🤣
Beneran gak sengaja sih itu, terus jadi sadar bahwa terkadang kita sebagai manusia biasa bisa juga kelupaan. Mesti diingat-ingat lagi sih, terutama buat diriku sendiri.
- Makan 3 jari
Aduh, ini juga susah gak sih karena kebiasaan waktu kecil udah kebentuk kalau makan itu empat jari. Buat mengubah ke kebiasaan ini jujur aku agak kesulitan kalau diterapkan ke makanan sehari-hari, dimana dulu aku terbiasa pakai nasi dari beras Banjar yang 'purai' dan tidak pulen seperti beras Jawa.
Meskipun sekarang sudah beralih ke beras Jawa yang lebih pulen pun lebih sering makan 4 jari. Apalagi pas laper. Hihi
- Tidak Makan Secara Berlebihan
Dari Ibnu Umar r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Orang kafir makan dengan tujuh usus, sedangkan orang mukmin makan dengan satu usus.”
Dari Miqdam bin Ma’dikarib r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidaklah anak Adam memenuhi bejana lebih buruk dari memenuhi perutnya. Cukuplah bagi bani Adam makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, kalau tidak boleh tidak (harus memenuhi perutnya) hendaklah 1/3 (perutnya) untuk makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 lagi untuk nafasnya.”
Iya, makan secukupnya saja. Serius deh bagian ini aku terapkan di awal-awal Ramadhan dimana masih masak sendiri buat berbuka di rumah. Masuk pertengahan bulan, rencana makan-makan ini bubar jalan karena sering berbuka diluar (terutama paksu) dan diriku sendiri. Kadang kalau berbuka tiba-tiba ada sponsor kueh lapis, kue santan, sop buah, dll yang menggugah selera makan dan nggak enak juga kalau udah dihidangkan tapi nggak disantap (kadang-kadang jadi doyan malahan lol).
Jadi yaaa harus disiplin untuk intake nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kita, karen segala hal yang berlebihan itu memang nggak baik~
- Posisi Duduk ketika Makan
a. Dari Abu Juhaifah r.a, ia berkaa, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya aku makan tidak dengan bersandar.”
b. Dari Anas r.a berkata, “Aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam duduk dengan menegakkan kedua betis dan paha (muq’i) ketika makan kurma.”
c. Dari Abdullan bin Bisr r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi hadiah daging kambing, saat memakan daging tersebut, beliau duduk bersimpuh. Seorang Badui berkata, ‘Duduk (pertemuan) apa ini? Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menjadikanku hamba yang mulia, tidak menjadikanku sebagai orang yang diktator dan pembangkang.”
Islam itu memang selengkap dan terinci itu mengatur umatnya dalam bersikap, ya nggak sih?
Bahkan sampai posisi makan pun juga ada dicontohkan oleh Rasulullah, yang jelas makan itu bukan cuman halal tapi juga Thayyiban sehingga umat muslim memang seharusnya untuk mempelajari juga adab makan (ini ngomong sama diri sendiri 🫡)
- Mendahulukan Makan Malam daripada Shalat Isya
Dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,
“Jika makan malam telah dihidangkan sedang shalat (Isya) sudah didirikan maka dahulukanlah makan malam.”
Jujurly, aku berpikir kalau dihadapan pilihan saat perut lapar makanan siap sementara waktu sholat sudah masuk, ya seharusnya sholat dulu gak sih, baru makan? Ibadah dulu baru keperluan kita sebagai manusia?
Tapi ternyata aku salah pemirsaa. Seharusnya kita ternyata sholat dulu! Iya, kita disuruh isi tangki dulu baru sholat. Baik banget Allah, paham kita sebagai manusia kalau lapar mah ibadah gak fokus, bawaannya mesti cepat -cepat aja pengen cepat selesai.
Tapi supaya gak ngantuk pas sholat jelas makan yang dimaksud diperintah ini adalah makan sesuai dengan porsi kebutuhan, karena kalau kekenyangan bawaannya jadi males 😆
- Tidak Mencaci Makanan
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah mencaci makanan sama sekali, jika beliau tidak menyukainya maka beliau memakannya, jika beliau tidak suka beliau meninggalkannya.”
Kebayang gak sih, betapa sakit hatinya kalau misalkan kita sudah susah payah memasak tapi ternyata makanan kita dilepeh dan dikata-katain di hadapan kita. Rasanya gak usah jadi pengalaman sendiri juga kebayang perasaan terhina kalau dapat perlakuan seperti itu, kayak salah satu reality show memasak yang bahkan gak cukup ngata-ngatain bahkan masakannya juga sampai dilempar ke tempat sampah, btw yang di Indonesia katanya juga ada ya yang begini.
Oalaah juangan ya dek ya, jangan... 🥲
🌙🌙🌙
Nah, penggalan Sunnah diatas itu cuma beberapa lho, sebenarnya kalau kita cari masih ada lagi selain itu tapi sepertinya akan cukup kalau kita mulai day one untuk melaksanakan Sunnah makan yang ini dulu, nggak harus nunggu one day untuk tahu semua baru dikerjakan.
Pelan-pelan, asalkan niat sampai. Toh Allah Maha Tahu niat kita untuk memperbaiki diri, maka melakukannya sebagai ikhtiar juga akan dihitung sebagai pahala.
Insya Allah.