Pendidikan Indonesia tertinggal 128 tahun!
Salah satu hal yang dikemukakan di video youtube Agung Hapsah membuat saya sebagai ibu satu anak terhenyak. Video itu merupakan kali pertama saya mengenal lebih dalam tentang Ruangguru, sebuah aplikasi yang dikatakan Agung Hapsah boleh jadi menjadi solusi dari sistem pendidikan Indonesia yang masih belum sempurna.
Tapi, tapi, tapi nih, apa hubungannya si Ruangguru dengan Pendidikan di Indonesia yang ketinggalan 128 tahun? 🤔
Nah, sebelum saya membahas itu, kita harus tau dulu dong...
Bagaimana bisa sih Indonesiaku tercinta ini dikatakan ketinggalan 128 tahun?
Nah, jadi sebutan "tertinggal 128 tahun" ini datang dari riset yang diadakan oleh Lant Prichette, seorang Profesor dari Oxford University dengan target riset anak usia 15 tahun dan berlokasi di Jakarta, hasil penelitian beliau menyebutkan bahwa pendidikan anak di Jakarta ternyata tertinggal sekitar 128 tahun jika dibandingkan dengan negara lain. Dengan kata lain, dibutuhkan waktu 128 tahun untuk bisa sejajar dengan rata-rata negara berkembang dan maju dalam sistem pendidikan.
Ngomong-ngomong, Jakarta lho, ibukota kita. Bisa lah dibayangkan bagaimana kalau di daerah-daerah? 🙂
Riset tersebut kalau dipikir-pikir tentu juga berkorelasi dengan riset lainnya yang diadakan oleh PISA atau Programme for International Student Assesment yang mengurutkan Indonesia pada peringkat 62 dari 70 negara dalam hal kualitas sistem pendidikan sedunia. Peringkat ini diukur berdasarkan kemampuan belajar di bidang matematika, sains, dan literasi.
Dalam video yang di unggah oleh Agung Hapsah ke channelnya itu, dia juga sedikit menyinggung bagaimana performa guru di Indonesia saat tes UKG yang memiliki nilai rata-rata hanya 53,02.
Nah, dari poin diatas itu bukan berarti kita harus mencari kambing hitam atas ketertinggalan kita. Menyalahkan murid atau menyalahkan guru sama-sama tidak akan menghasilkan apapun. Setuju?
Terus apa dong?
Ya untuk saat ini kita harus improve bagaimana sistem belajar kita sendiri.
Ya untuk saat ini kita harus improve bagaimana sistem belajar kita sendiri.
Dalam hal ini, saya sebagai emak-emak (meskipun Nuy nanti Juni baru masuk PAUD :p) juga harus memperhatikan anak-anak saya belajarnya bagaimana nantinya, misalnya nih:
✔️Kapan waktu dan suasana yang paling dia sukai untuk belajar?
✔️Bagaimana cara dia nyaman untuk belajar?
✔️Apakah anak kita tipe audio? visual? kinestik?
✔️Apakah anak kita tipe audio? visual? kinestik?
✔️ Bagaimana agar dia memahami konsep?
✔️dan lain-lain yang semacam itu, intinya sama: belajar pada anak-anak harus FUN!
Toh kita tahu sendiri nggak semua anak daya tangkapnya sama. Kalau saya dulu pribadi lamban, kakak-kakak saya cepet. Saya introvert suka belajar di perpustakaan, kakak saya tipe audio kalau tampil presentasi bagus.
Dibandingin? wah, saya tahu banget bagaimana rasanya. Jadi pas saya jadi emak begini saya bertekad untuk tidak menyamaratakan kemampuan anak-anak saya, karena setiap anak pasti dilahirkan istimewa di jalannya masing-masing. 😉
Dibandingin? wah, saya tahu banget bagaimana rasanya. Jadi pas saya jadi emak begini saya bertekad untuk tidak menyamaratakan kemampuan anak-anak saya, karena setiap anak pasti dilahirkan istimewa di jalannya masing-masing. 😉
Seperti kata kakek Einstein:
“Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.”
“Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.”
Intinya nih, setiap orang sebenarnya cerdas dan dunia ini luas, banyak banget peluang baru yang terbuka setiap hari. Oleh karena itu, belajar adalah sebuah kewajiban untuk bisa sukses di masa depan, tidak peduli di kondisi apapun dan bagaimanapun keadaanmu, mau di kampung, ataupun hidup lingkungan nggak mendukung, jangan jadikan dirimu 'tertinggal' secara mental dan juga intelektual. ✨
Apalagi kalau cuma sekedar biaya bimbel yang mahal?
Seperti yang Agung Hapsah bilang, banyak kok alternatif yang bisa kita coba untuk mengatasi kesemrawutan pendidikan yang saat ini ada di Indonesia, salah satunya seperti menggunakan aplikasi Ruangguru tadi.
Yup, kalau ketertinggalan kita di aspek pendidikan masih belum bisa dikejar, kita bisa dong mencari jalan sendiri. Saya percaya 100% Indonesia itu sebenarnya adalah bangsa yang hebat dan cerdas.
Yup, kalau ketertinggalan kita di aspek pendidikan masih belum bisa dikejar, kita bisa dong mencari jalan sendiri. Saya percaya 100% Indonesia itu sebenarnya adalah bangsa yang hebat dan cerdas.
gausah bingung ya! |
Mencoba Aplikasi Ruangguru
Saya? oh, saya sudah coba dong, survey dulu... :p.
Caranya mudah sekali, cukup dengan mengunduh aplikasi Ruangguru yang tersedia di playstore. Install, kemudian login deh. Loginnya juga nggak ribet, kita bisa masuk ke menu dengan menggunakan akun Facebook atau Google. Tinggal klik dan approve, udah deh, kita sudah masuk.
Begitu masuk di aplikasi, maka kita bisa melihat fitur belajar yang tersedia. Fitur ini ada yang gratis, dan ada juga yang berbayar. Kalau ingin membuka fitur berbayar maka kita harus berlangganan terlebih dulu.
Tapi jangan buru-buru skeptis dulu, biaya berlangganan bisa dikatakan terjangkau lho! Ada berbagai paket yang bisa dipilih, ada yang 700.000/semester, ada yang 900.000/tahun, atau yang 1.450.000/2 tahun. Bisa dipilih yang mana yang cocok dengan kondisi kita, yang jelas kalau bimbel diluar pasti lebih mahal daripada hal itu
3. Ruang Les Online
4. Ruang Les
5. Digital Boot Camp
6. Ruang Uji
Fitur yang menurut saya paling menarik adalah Live Chat. Apa itu live chat?
Jadi, jika anak merasa kesulitan untuk menjawab soal atau memahami materi, di aplikasi ini kita bisa bertanya langsung pada tutor melalui live chat. Biayanya menurut saya masuk akal dan terjangkau, yakni 20.000 untuk 30 menit. Oh iya, ada audio call-nya juga lho. Mantap djiwa!
Nah, nggak berlebihan rasanya kalau dikatakan kalau Ruangguru ini bisa menjadi alternatif bimbel online yang oke untuk bisa membantu murid mencapai target belajar, materinya saya lihat-lihat mudah dipahami dan juga didukung dengan video yang menjelaskan materi terkait secara jelas dan lugas.
Saya sebagai orangtua juga bisa tenang karena bisa melihat progres anak belajar. Yah, siapa tahu anak saya bisa jadi The next Belva Devara atau bahkan melampauinya kan? Hahaha...
*kebanyakan baca caption ig @mamambisius nih kayanya*
Oh iya, kalau kamu belum tahu siapa itu Belva Devara, beliau adalah CEO Ruangguru.
Oke, itu saja dari saya tentang gambaran pendidikan di Indonesia dan juga review singkat tentang aplikasi Ruangguru, sebuah aplikasi bimbel online futuristik yang mudah serta menyenangkan.
Tapi jangan buru-buru skeptis dulu, biaya berlangganan bisa dikatakan terjangkau lho! Ada berbagai paket yang bisa dipilih, ada yang 700.000/semester, ada yang 900.000/tahun, atau yang 1.450.000/2 tahun. Bisa dipilih yang mana yang cocok dengan kondisi kita, yang jelas kalau bimbel diluar pasti lebih mahal daripada hal itu
Fitur-fitur yang ada di aplikasi RuangGuru:
1. RoboGuru
Roboguru merupakan robot yang dapat menjawab soal latihan Ujian Nasional (UN) dan SBMPTN. Caranya dengan mengirimkan soal/ upload yang dirasa sulit dalam bentuk foto, kemudian roboguru akan memperlihatkan lima soal dan jawaban yang paling relevan dengan pertanyaan tersebut. Keren ya?
Roboguru merupakan robot yang dapat menjawab soal latihan Ujian Nasional (UN) dan SBMPTN. Caranya dengan mengirimkan soal/ upload yang dirasa sulit dalam bentuk foto, kemudian roboguru akan memperlihatkan lima soal dan jawaban yang paling relevan dengan pertanyaan tersebut. Keren ya?
2. Ruang Baca
Seperti namanya, ruang ini ditujukan untuk membaca materi pelajaran.
3. Ruang Les Online
Nah, disini kita bisa bertemu dengan tutor belajar kita secara online dan personal, bener-bener memudahkan!
4. Ruang Les
Nggak suka online, jangan khawatir karena ada juga les offline. Jadi fitur ini merupakan fasilitas untuk tempat mencari guru privat yang bisa datang ke rumah. Wilayahnya masih terbatas tapi pasti nantinya akan semakin luas ya ;)
5. Digital Boot Camp
Belajar sendirian koq sepi dan bikin nggak semangat yaaa? Nah, kalau begitu mungkin kamu harus mencoba kelas kolektif online ini. Jadi kamu bisa belajar rame-rame disini. Wah, asik banget nih!
6. Ruang Uji
Sudah belajar sepenuh hati, sekarang saatnya untuk menguji kepahaman kita melalui fitur satu ini. Are you ready?
Fitur yang menurut saya paling menarik adalah Live Chat. Apa itu live chat?
Jadi, jika anak merasa kesulitan untuk menjawab soal atau memahami materi, di aplikasi ini kita bisa bertanya langsung pada tutor melalui live chat. Biayanya menurut saya masuk akal dan terjangkau, yakni 20.000 untuk 30 menit. Oh iya, ada audio call-nya juga lho. Mantap djiwa!
Nah, nggak berlebihan rasanya kalau dikatakan kalau Ruangguru ini bisa menjadi alternatif bimbel online yang oke untuk bisa membantu murid mencapai target belajar, materinya saya lihat-lihat mudah dipahami dan juga didukung dengan video yang menjelaskan materi terkait secara jelas dan lugas.
Saya sebagai orangtua juga bisa tenang karena bisa melihat progres anak belajar. Yah, siapa tahu anak saya bisa jadi The next Belva Devara atau bahkan melampauinya kan? Hahaha...
*kebanyakan baca caption ig @mamambisius nih kayanya*
Oh iya, kalau kamu belum tahu siapa itu Belva Devara, beliau adalah CEO Ruangguru.
Oke, itu saja dari saya tentang gambaran pendidikan di Indonesia dan juga review singkat tentang aplikasi Ruangguru, sebuah aplikasi bimbel online futuristik yang mudah serta menyenangkan.
Kamu pengen berlangganan Ruangguru juga? Yuk!
2 comments
stigma bimbel mahal, mungkin sudah dipatahkan oleh Ruangguru yang masuk dalam dunia Pendidikan dengan metode baru dari segi teknologi.
harus kita acungi jempol untuk pendiri Ruangguru ini, sudah menjadi bagian menyelamatkan pendidikan di Indonesia