Belakangan, Nuy yang tahun ini usianya genap 5 tahun bener-bener jadi anak yang super aktif. Sepertinya karena Mamaknya jadi lebih 'jinak' sejak Abah selesai kuliah dan balik ke rumah, Nuy berubah jadi super ekspresif, karena nggak seperti yang sudah-sudah, saya jadi lebih longgar dengan berbagai ulahnya.
Saya akui, kalau kemarin-kemarin saya tuh galak abis. Kalau nggak bisa, ya nggak. Kalau itu, ya itu.
Saya awalnya begitu karena pengen menanamkam rasa tanggung jawab pada pilihan yang dia buat, tapi kalau dipikir lagi sepertinya masih terlalu awal ya... 😅😅 Saya terlalu keras dan akhirnya malah jadi mengekang si gadis kecil ini. Padahal karakter Nuy juga keras dan tegas, mirip Abahnya, tapi disatu sisi mirip saya yang melankolis abis. Jadi harus pintar mengakali (kata nenek Rantau), supaya dia nggak ngotot dan nggak sampai menumpahkan air mata juga. Ah, PR memang sih bagian itu, karakteristik Nuy ini unik.
Saya awalnya begitu karena pengen menanamkam rasa tanggung jawab pada pilihan yang dia buat, tapi kalau dipikir lagi sepertinya masih terlalu awal ya... 😅😅 Saya terlalu keras dan akhirnya malah jadi mengekang si gadis kecil ini. Padahal karakter Nuy juga keras dan tegas, mirip Abahnya, tapi disatu sisi mirip saya yang melankolis abis. Jadi harus pintar mengakali (kata nenek Rantau), supaya dia nggak ngotot dan nggak sampai menumpahkan air mata juga. Ah, PR memang sih bagian itu, karakteristik Nuy ini unik.
Nah, ngomongin tentang perkembangan Nuy, maka perkembangan yang paling terasa akhir-akhir ini adalah dia mulai mengajukan pertanyaan yang kritis dan out of the box. Yang mana sebenarnya bikin saya seneng. Hahahaha!
Nggak apa-apa deh kalau belum bisa menulis abjad dan menghafal angka. Yang penting Nuy imajinasinya jalan dulu. Masalah kognitif yang bisa diukur, nanti bisa nyusul dipelajari kalau udah waktunya, iya nggak?
Well, meski begitu saya tetep targetin Nuy lancar surah pendek juga sih. Sama basic beribadah yang lain supaya terbiasa dari kecil. Soalnya itu bekal hidup yang pasti bakalan dia pakai sampai akhir hidupnya nanti.
Nah, kali ini saya pengen ngumpulin beberapa catatan saya di note hape tentang celoteh si gadis kecil ini. Beberapa bikin saya ketawa sendiri kalau diingat-ingat lagi.
#DIALOG 1 - 10 Januari 2018
"Ma, ayo bobo, Anuy pakaikan mama masker."
"Masker apa? "
"Masker yang di dapur... Supaya mama cantik"
"ooo... Yaudah"
*pasrah dioles2
Daaaaaaan...
Setelah diendus-endus, ternyata masker itu adalah larutan tepung bumbu bekas menggoreng ikan tadi siang. LOL
*cepat2 cuci muka*
#DIALOG 2 - 8 November 2018
Nuy : Ma, Anuy sudah turun dari tilam.
Mama: Oh, oke. Pintar Anuy.
Nuy: Anuy kada ganggu Mama pasang seplei lagi.
Mama: Tadi kenapa jadi Anuy ganggu?
Nuy: Karena Anuy mau bobo, indah bangun.
Mama: Kenapa jadi indah bangun?
Nuy: Karena ada ulatnya di pohon.
Mama: ??????
😂😂😂😂
#DIALOG 3 - SDA
(Dialog di WC)
Mama: Sini, cuci tangan dulu kita supaya bersih, kada bau lagi.
Nuy: Indah ma ai.
Mama: Sedikit aja dicuci pakai sabunnya, supaya kumannya mati.
Nuy: Indah, kada mau Anuy.
Mama: (mulai kesel) Anuy kalo cuci tangan itu anak pintar. Mau lo jadi pintar?
Nuy: Oooh... Mau Pintar? Pintar tu tulak sekolah, kaya kaka Ami Syifa ma ai.
Mama: (iya jua pang lah... 😂)
#DIALOG 4 - 17 JUNI 2018
(Dialog di WC bagian 2)
Mama: Ayo kita basuh sudah, selesai kita.
Nuy: Kena dulu... Balum lagi.
Mama: Tapi sudah lawas nak ai, tunggu apa Anuy?
Nuy: Kadaaaa... Inya balum lagi. (ngeyel)
Mama: Kita basuh ai lah, sini nah? (Maksa) inya bila ee kd cuci2 itu kada pintar.
Nuy: Oh, berarti bila Nuy mau dicuci pintar lah? Pintar apa ma?
(pintar pian menyahuti nak 👌)
🍼..... ANOTHER STORY
Nenek lagi memanggang ikan, kemudian datanglah si abah membakar pisang. Nuy meniru si abah dong. Karena ribut sendiri, akhirnya ditegur sama nenek: "nanti nenek marah, lho! ", Nuy malah nyaut "apa hubungannya jadi nenek marah?" LOL.
=
Nuy: "Ma, Allah tu menciptakan semua kalo? Berarti Corona ciptaan Allah, kalo?"
Mama: "ih pintar, iya semua ciptaan Allah, Corona juga"
Nuy: "Kenapa Allah menciptakan Corona? Kan Corona jahat? Kenapa Allah menciptakan yang jahat?"
Mama: *langsung pengen bacain teori konspirasi*
Ah, banyak juga ya, semoga sekarang di masa yang akan datang akan tetap jadi anak Mama yang cerdas, kritis dan sholehah ya, nak!
Post a Comment