Ebony adalah penjahat yang dihukum karena membunuh tunangan dan ayahnya. Saat menunggu eksekusi mati di penjara, tiba-tiba dia dibebaskan lalu dikirim ke istana Scheneider. Bayangan Ebony tentang kehidupan kejam yang nantinya di istana itu ternyata jauh berbeda. Orang-orang di istana Archduke Scheneider lebih hangat dari apa yang dipikirkan. Ebony tidak sadar bahwa kehidupannya mulai berubah karena Archduke Scheneider yang mencurigakan itu.
Karakter yang Jadi Tokoh Utama Manhwa Ini
///Ebony Voniech
Badass. Satu kata itu menggambarkan karakter wanita satu ini.
Ebony merupakan wanita bangsawan biasa yang ingin belajar dan hidup dengan merdeka. Sayangnya, hanya karena dia adalah seorang perempuan, dia harus menerima takdirnya untuk ditunangkan dengan lelaki bangsawan lain untuk kemudian menikah dan menjalani sisa hidup dengan menderita dibawah kungkungan suami yang memperlakukannya semena-mena.
Ebony pasrah, hingga suatu hari, tunangannya, Duke Sedell mencoba untuk melecehkannya. Mencoba mempertahankan kesucian, Ebony nekat bertindak dan Duke Sedell pun terbunuh dalam upaya itu. Ayahnya mengetahui hal tersebut, dan alih-alih melindungi, ayahnya malah mencoba mengakhiri hidup putrinya agar tidak membawa malu bagi keluarga Voniech. Peristiwa itu terjadi begitu cepat dan sekali lagi, Ebony berhasil mempertahankan diri sedangkan sang ayah berakhir seperti Duke Sedell.
Ebony pun ditangkap dan disidang dengan tuduhan seorang penyihir dan pembunuh di usianya ke-18 tahun. Selama 5 tahun dipenjara dan mengalami bully baik fisik dan mental. Ebony pun terhindar dari hukum pancung karena Duke Scheneider memutuskan menjadi penjaminnya.
Ebony heran, apa yang diinginkan putra ketiga sang raja ini darinya?
///Archduke Dante Bord Scheneider
Tidak banyak yang diketahui tentangnya. Selain penuh taktik dan terpelajar, Dante lebih senang bepergian untuk belajar dan sama sekali tidak tertarik dengan kekuasaan meskipun berstatus sebagi putra mahkota ke-3.
Bersama asistennya, Juro Vidal, Dante pun diam-diam menyusun siasat untuk meruntuhkan tirani masoginis dan kebobrokan korup bangsawan korup di negeri Babel dengan bantuan Raven, sang Joker binaannya.
///Benjamin Lux, Marsha, Sanko, Doctor
Another supportive yet heartwarming person, sukaaa kalau mereka muncul menemani Ebony. Ketiganya merupakan orang asing yang berbakat dan membaktikan diri sepenuh hati kepada Scheneider, meskipun kadang mereka tidak menyukainya tanpa alasan yang jelas.
///Marcuss Sedell
Saudara laki-laki Victor Sedell yang berusaha agar Ebony menyerah dengan usahanya. Bangsawan biadab yang senang melecehkan perempuan. Manipulativ dan licik.
Ngeselin, titik.
*dekkripsi apa ini? XD
ART
It's okay, terutama karakter
Archduke Schneider. Benar-benar flawless. Titik lemahnya masih belum ditemukan. Serius, dia benar-benar screenshot-able. Tolong dong aplikasi Kakaopage, izinkan saya screenshot. Hehe
Hmm... Untuk karakter lainnya, beberapa pertanyaan yang sempat terpikirkan. Salah satunya dii chapter awal, dikatakan bahwa Ebony disiksa sedemikian rupa sampai self-valuenya terpuruk dan sekujur tubuhnya penuh dengan luka. Nah, luka ini aku asumsikan berbekas dalam dan susah hilang, namun dalam dua bulan, she’s perfectly fine. Saat pertama dia show up di kediaman Meister Gillan dalam tampilan Raven, dia sempurna tanpa cacat. Mungkin saja treatment yang diberikan sangat bagus sampai dia bisa menyembukan secara total luka yang dia terima selama 5 tahun dalam penjara, ya.
Ini bukan plothole, tapi aku jadi bertanya-tanya kenapa luka bekas gigitan nyamuk di kakiku tidak hilang-hilang dari aku SMK sampai sekarang. He
*ditampol fans Ebony
My Thought
Ini bukan manhwa Isekai. Jadi, cerita berfokus di perkembangan karakter wanita utamanya, Lady Ebony Vonieck.
Nah, development yang ditampilkan menurutku lumayan smooth, setiap chapter kita disuguhi dengan perkembangan emotional dan physical Ebony Vonieck. Mulai dari mengatur makan, meluruskan postur badan, mempelajari hal yang menyenangkan, Benar-benar hal yang pasti menunjukkan progress jika seseorang ingin berubah.
Meskipun awalnya agak skeptis dan malas membacanya karena bosan membaca formula yang sama di beberapa manhwa belakangan ini, Lady Ebony surprisingly benar-benar fresh! Perkembangannya mungkin tidak se-detail dalam webnovelnya, tapi untuk manhwanya, highlight yang penting masuk secara natural di dalamnya jadi pembaca tidak kebingungan dan bisa mencerna maksud cerita dengan nyaman.
Selain itu, untuk takaran romance yang disajikan juga tidak terlalu banyak, bahkan bisa dibilang progresnya slooow sekali. Sampai-sampai aku berpikir “Ah, ini mah jangan-jangan Archduke-nya nggak sama si female lead’. Satu-dua momen yang menjurus kesana Cuma saat Mrs.Gillan mencari topik saat mengobrol dengan Archduke dan bertanya tentang apakah Lady Raven kekasihnya. Dan jawabannya tidak.
Sayang sekali. :/
Di lain pihak, Lady Ebony sepertinya menyukai Archduke lebih dulu, tapi masih rancu juga apakah Ebony cuma senang mendapatkan perhatian ataukah memang jatuh cinta, jadi sepertinya kita harus membaca beberapa chapter kedepan untuk bisa menyimpulkan apakah keduanya nantinya akan menjadi sepasang couple atau tidak.
Untuk cerita tentang historical/political affairs di manhwa ini, no komen dah. Menurutku ceritanya sudah disusun dengan bagus dan rapi. Tidak ada kritik.
Selain itu, ini mengingatkanku dengan salah satu manhwa yang juga
bertemakan revenge, yakni Villainess turns the hourglass. Keduanya menurutku
memiliki beberapa kemiripan minor, yakni cerita yang sentral di proses healing
female lead dari yang bukan siapa-siapa menjadi luar biasa, dan juga woman
power!
Cerita ini menegaskan kalau perempuan sesungguhnya makhluk yang luar
biasa kuat, dan bisa jadi tidak terduga saat sudah bertekad bulat. Untuk sebagian besar
karakter pria di manhwa ini, sorry not sorry, trash.
Yup, dengan settingan negara
yang terlalu kental dengan patriarki (atau masoginis?) hingga value perempuan
seakan tidak ada, manhwa ini mencerminkan dengan sempurna bagaimana jika wanita
hanya dinilai secara dangkal dan dianggap tidak satu ras dengan laki-laki.
Meskipun tidak sampai separah nation di manhwa Lady Baby/They Say I’m a King’s
Daughter, Masih saja, di beberapa scene rasanya sebagai perempuan geram juga
membacanya. XD
Kesimpulan
Secara pribadi, aku menilai manhwa ini 8,8/10. Rekomended.
It’s really catch my attention, dan tidak mengecewakan jadi aku tidak menyesal. Meskipun kalau dibaca
oleh perempuan pasti rasanya akan sedikit mengganggu karena alurnya lumayan harsh dan masuk kategorinya 18+.
Selamat membaca!
Post a Comment