Sejak berumah tangga, saya mau-tidak mau jadi semakin rajin memasak. Meskipun untuk soal rasa terkadang masih membuat Abahnuy mengerinyitkan dahi, tapi tetap saja, fakta bahwa dapur adalah teritorial saya dan saya adalah penguasa dapur adalah sesuatu yang tidak bisa dibantah.
Sebagai contoh, Saya berwenang dalam menentukan beli merk minyak goreng merk apa bulan ini, atau bawang merah belinya cuma seperempat kilo atau sekilo sekaligus. Belanja setiap hari, dua hari sekali, atau seminggu sekali. Semuanya saya yang atur.
Kalau ditanya perasannya, tentu saja senang, soalnya saya bisa bereksperimen dengan bebas. Saya juga bisa menentukan apa saja bumbu yang ada di dapur mengikuti selera dan gaya memasak saya.🙂
Namun kadang perkara pangan ini nggak bisa berjalan kalau tanpa perencanaan yang baik sehingga saya harus bikin daftar belanjaan bulanan yang jadi acuan setiap belanja. Selain itu, saya juga punya daftar bumbu wajib punya yang harus selalu ready stock di dapur supaya kegiatan memasak berjalan tanpa hambatan.
Di tulisan kali ini saya mau sharing tentang bumbu-bumbu yang wajib ada di dapur, Insya Allah nanti saya bikin juga yang versi daftar belanjaan bulanannya.
Langsung to the point, cek daftarnya:
🧂Gula dan Garam
Dua poin ini adalah pusat peradaban masak-memasak. Darat dan laut. Yin dan yang. Pokoknya dua item ini dua pilar utama masakan yang wajib bertahta disamping kompor saat memasak.
Garamnya bebas, saya nggak punya merk langganan. Asalkan garamnya sudah memiliki izin dan sudah terfortifikasi Yodium dengan kandungan 30-80 ppm sesuai dengan standard nasional, fix lah sudah bisa dipakai untuk memasak.
Saat ada acara di posyandu Nuy beberapa tahun yang lalu, ada mahasiswi jurusan gizi yang sedang skripsi mengambil judul tentang yodium ini. Saya masih ingat, dia bilang mineral yodium itu bisa rusak jika dimasukkan saat proses memasak karena terurai oleh suhu tinggi. Sejak itu sebisa mungkin saya menambahkan garam hanya diakhir proses masak. Btw, kebutuhan yodium kita tergolong kecil, hanya 150 mikrogram per hari atau 200 mikrogram khusus untuk Ibu hamil.
Nah, kalau untuk gula, saya tidak berpatokan pada satu merk saja. Asalkan harganya terjangkau dan mudah didapat, saya juga oke-oke saja. Yang pasti saya punya dua jenis gula, yang pertama gula putih dan yang kedua gula merah (gula aren). Untuk memasak terkadang penambahan gula aren lebih menguatkan rasa dibandingkan dengan menggunakan gula putih. Jadi untuk sementara ini, saya masih menggunakan keduanya.
Tergoda untuk mengganti ke alternatif gula lain yang klaimnya lebih sehat?
Sejujurnya, iya. Tapi sampai sekarang masih belum menemukan pilihan yang mudah. Kalau teman-teman punya saran, boleh dituliskan di kolom komentar ya 😁
🧄 Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay
Sama seperti Gula dan Garam. Saya memasukkan bawang hampir ke semua masakan yang saya buat. Semakin banyak bawang maka semakin harum dan enak masakannya, begitu kira-kira paham yang saya anut. 😁
Saya membeli sekitar satu kilogram bawang merah setiap bulannya. Sedangkan untuk bawang putih lebih sedikit kalau dibandingkan dengan bawang merah karena lebih sedikit dipakai saat memasak, demikian pula bawang Bombay.
Bawang selain untuk bumbu memasak juga bisa teman membuat sambal, acar, dan dipping. Bumbu satu ini essentials yang wajib hukumnya ada di dapur.
🍋Jeruk Nipis / Asam Jawa
Asam-asam ini nggak pernah ketinggalan kalau saya sedang membumbui Ikan atau daging supaya aroma dan rasanya tidak amis.
Selain itu asam-asam ini juga bisa jadi hack darurat jika sedang bosan dengan menu yang ada, saya suka membuat 'cacapan' khas Banjar yang terdiri dari irisan bawang merah, bawang putih dan cabe rawit, sedikit gula garam, terasi bakar, penyedap rasa dan rajangan mangga muda (optional), serta sejumput asam Jawa yang sudah dilarutkan dengan air panas.
Cacapan ini biasanya disandingkan dengan ikan asin dan bisa juga dengan buah kalangkala, sejenis buah endemik Kalimantan yang rasanya gurih mirip dengan alpukat.
Empon-empon ini saya beli yang paketan sudah lengkap semua ada dari Abang sayur, meskipun cuma sedikit biasanya tetap saja saya stock dalam lemari pendingin untuk jaga-jaga.
Salah satu goals saya nanti, saya punya pekarangan yang luas untuk menanam rerempahan ini (paling nggak yang umbi-umbian dulu, soalnya pohon lada masih belum pernah liat😁).
Sayang banget kalau bangsa kita beratus-ratus tahun dijajah gara-gara harta herbal ini tapi kita tidak memaksimalkan sumber daya sendiri kata Abah. wkwkwk, Iya nih, saya pikir ada benarnya juga. Sekaligus saya pengen refreshing mengulang memori praktek farmakognosi dengan bikin taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sendiri di rumah.
Dari yang saya baca-baca, setidaknya taman TOGA masa depan saya punya 12 macam tanaman, yakni;. Jahe, Kunyit, Temulawak, Kencur, Temu Ireng, Sirih, Beluntas, Lidah Buaya, Sambiloto, Kemangi, Binahong, dan Kumis Kucing.
Hem, banyak juga ya dan surprisingly ternyata taman rumah Mama udah punya semua kecuali Sambiloto, Binahong, dan Kemangi (yang terakhir ini dulu sempat punya tapi kemudian mati). Jadi sepertinya bekal untuk goals saya bisa saya mulai dari minta anakan tanaman dari Mama. Hehehe
🍅 Buah Tomat
Warna merah di masakan menambah nafsu makan dan mempercantik tampilan hidangan, selain itu juga kaya akan vitamin A,C, dan E dan kandungannya yang paling terkenal: Lycopene.
Saya masih ingat dulu ada salah satu brand pencuci wajah dengan klaim membuat kulit cerah merona dengan mengunggulkan kandungan Lycopene.
Sesudah dewasa saya baru tahu kalau ternyata memang kandungan tomat juga baik untuk kulit, dan rasanya pun bervariasi sesuai dengan jenis tomat. Ada yang cenderung manis, ada juga yang lebih asam, tinggal disesuaikan dengan keperluan memasak kita, kalau cuma untuk bumbu tumisan bisa menggunakan tomat merah, sedangkan untuk sayur asem bisa menggunakan tomat hijau. Untuk saya yang beli-beli sayur di pasar tradisional: beli stock tomat apa saja yang sedang panen dan dijual di pasar. 😄
👩🍳 Saus Tiram, Saus Tomat, dan Kecap
3 serangkai ini juga menambah citarasa masakan, terutama untuk jenis tumisan. Sebenarnya untuk saus tomat dan kecap pun terdiri pula dari beberapa jenis.
Dari pengalaman amatir saya memasak, ternyata ada beragam jenis saus tomat yang ada di pasaran, misalnya saus tomat dengan rasa cenderung tawar yang enak untuk cocolan cemilan anak-anak, ada saos tomat yang perpaduan pedas-manis seperti saus bangkok, ada saus tomat yang ekstra pedas karena ditambahkan lebih banyak cabai, ada pula saus tomat yang cenderung asam (saya menggunakan tipe saus ini untuk membumbui ikan panggang), dan lain-lain.
Kecap juga macam-macam. Ada kecap manis dan kecap asin yang sudah menjadi starter kit memasak serta lazim jadi teman makan di masyarakat kita, ada pula kecap ikan yang enak untuk tambahan Chinese food /masakan seafood seperti Tom Yum karena dibuat dari fermentasi ikan, cumi-cumi, kerang, udang, atau makanan laut lainnya. Ada juga kecap Inggris atau Worcestershire sauce untuk citarasa masakan yang lebih kuat, atau kecap Jepang (Shoyu) yang sering jadi disajikan di kedai sushi sebagai dipping sauce, dan lain-lain. Saya cuma punya tiga jenis kecap di rumah: kecap manis, kecap ikan, dan kecap Inggris.
👨🍳 Tepung bumbu
Tepung bumbu to the rescue!
Salah satu penyelamat saat mati gaya memasak kalau pengen cepet dan gak sempat bikin bumbu sendiri adalah dengan menggunakan baluran tepung yang sudah ada bumbunya Ini. Merk apa saja tidak masalah, bahkan kita ternyata bisa bikin tepung bumbu homemade sendiri di rumah dengan bahan tepung terigu, bubuk bawang putih, lada, ketumbar, garam, serta penyedap secukupnya. Tapi teteup ya, beli jadi memang lebih praktis karena langsung sat-set-sat-set bisa dimasak. Hehehe
Ikan goreng tepung, ayam goreng tepung. Tahu tempe crispy.. Menu2 cepat saji yang digoreng (iyaa, digoreng) ini penyelamat saat pengen makan enak tapi males beli keluar. Tidak bisa dipungkiri memang gorengan itu enak diolah dan enak dimakan. 😂
Apa lagi ya?
Hmmm... Sepertinya, bumbu di atas adalah bumbu yang paling sering saya pakai dan purchase setiap bulan sehingga wajib saya stock di dapur rumah saya.
Kalau kamu, bumbu apa saja yang wajib ada di dapurmu?
17 comments
Kalau saya, yang wajib ada tuh kunyit, jahe, laos, bawang merah, bawang putih, ketumbar, garam dan penyedap rasa
Dan memasak ini sesungguhnya sangat jarang kulakukan. Tapi yang kudu banget ada tuh...sambel.
Hihihii...rasanya happy kalo ada sambel terasi kesukaan.
Rata rata aku juga gitu
Yang ditulis disini emang yg harus ada di dapur ya
Karena bawang merah di halusin letakkan di kamar. Aroma bawang merah cocok buat yg lagi flu supaya tidak tertular.
Kebayang ada satu buah rak bumbu eksotis - rempah - saus saus berjajar rapi, aneka bubuk kunyit - lada - dan bubuk cabai tersusun secara sistematis....
Dulu ada kan filmnya ya Spice Goddess apa ya kalo ga salah namanya,
dan itu bikin aku ternganga kagum dengan kemahiran si dewi rempah itu meracik aneka bahan dapur menjadi obat herbal alami!