Assalamualaikum.
Halo! Lama nggak curcol di blog pribadi, hari ini aku mau sharing kejadian-kejadian yang terjadi di sepanjang kehamilan ke-2 ini. Ada banyaaaak banget hal yang terjadi dan sengaja dipending untuk diceritakan disini sampai aku lahiran. Dan sekarang, karena aku sudah berhasil mengeluarkan bayi mungil yang sehat ini dari dalam rahim, Insya Allah aku akan melaksanakan niat untuk sharing disini. Sekalian membekukan ingatan, habisnya ditulis dikertas kadang suka hilang. 😄
Mungkin ceritanya loncat-loncat ya, tapi semoga ada hal baik yang bisa diambil. Aamiin.
Bismillahirrahmanirrahim.
LIKA-LIKU TM 2, PLASENTA PREVIA?
Oke, dari ini dulu kali ya, salah satu momen mendebarkan waktu di trimester dua. 🤣
Saat itu kontrol kehamilan di bulan ke-5, nggak disangka-sangka aku dapat kejutan yang lumayan besar. Dokter SpOG yang bertugas di poli waktu itu bilang kalau letak plasentaku rendah.
Pada saat itu, dokternya juga bertanya apakah selama ini ada pendarahan atau tidak, dan aku jawab tidak ada, karena Alhamdulillah memang tidak pernah ada flek dari awal hamil.
Setelah itu dijelaskan lebih lanjut oleh beliau, kalau kemungkinan besar plasentaku akan bergeser ke posisi ideal nantinya karena masih berkembang dan saat ini cuma belum 'naik' saja.
Aku bingung. Hah? Maksudnya?
Jadi begini analoginya: Apabila janin membesar, ruangnya juga akan ikut menyesuaikan membesar, dan karena pembesaran itu maka letak plasenta juga akan ikut bergeser. Dan ini terjadi di sebagian besar kasus diagnosa placenta previa sebelum trimester tiga.
Aku pun diminta untuk mengurangi aktivitas dan kontrol lagi bulan depannya untuk memantau perkembangan si plasenta. Dokternya bilang, pada banyak kasus biasanya akan bergeser, jadi semoga aku termasuk dalam kategori 'banyak kasus' itu ya. Aamiin. Separuh lega tapi masih butuh kepastian. 😄
Jujur, aku awalnya nggak ngeh kalau Plasenta letak rendah itu adalah istilah lain untuk Plasenta Previa. Begitu sampai rumah dan browsing-browsing. Alamakjang, barulah aku sadar kalau ini bukan kondisi ringan. Ini tuh serius! Lupa pula nanya definisi 'rendah' ini gimana awalnya, ada derajatnya begitu kah? 🤔🤣
*tepok jidat
Eh, sebelumnya mungkin ada yang belum tahu tentang placenta Previa?
Jadi, Placenta Previa ini adalah tembuni/placenta/ari-ari yang letaknya cenderung menghalangi bahkan ada yang sampai menutup jalan lahir.
Karena letaknya yang berada di jalan lahir, jika dilakukan persalinan normal maka dikhawatirkan akan terjadi pendarahan.
Dengan diagnosa dokter tadi, jadinya gimana dong? Ada olahraganya juga kah seperti jika kehamilan sungsang?
Nah, jadi dicari-cari pun masih belum ketemu juga gimana sebenarnya cara efektif menangani plasenta letak rendah ini karena itu diluar kuasa kita
Akhirnya dari hasil google, aku melakukan hal ini:
1. Berdo'a yang lebih kenceng, semoga Ading dalam perut dimudahkan ke posisi optimal untuk bisa dilahirkan.
2. Afirmasi diri sendiri, kalaupun nantinya Ading plasentanya tidak di posisi ideal dan diharuskan melalui tindakan SC, semoga Ading tetap lahir sehat dan sempurna jasmani rohaninya.
3. Mengajak ngobrol Ading dalam perut, buat bujuk 'temennya' untuk bergeser ke tempat yang seharusnya. Ini pasti pernah dengar ya, kalau janin itu 'berteman' dengan air ketuban dan tembuni.
4. Merutinkan latihan yoga di TV yang udah disambungkan ke YouTube.
Kalau di YouTube channel favoritku BidanKita, Kriwilife dan Bidan Jamiatul Agisna.
Meski ini sebenarnya kasus serius, anehnya aku nggak terlalu panik. Padahal aku sendiri lahir dengan kasus ini dan aku paham kalau melahirkan dengan plasenta previa itu membahayakan, baik itu untuk ibu dan janinnya.
Jika dengan usaha yang dilakukan plasenta tidak mau bergeser, maka solusinya adalah dilakukan operasi SC untuk persalinan. Hmm.. paling nggak, ada solusi yang (mungkin) bisa dikerjakan, bukan tidak bisa diselamatkan sama sekali.
Alhamdulillah, pada kasusku plasenta Ading bergeser ke atas saat diperiksa kontrol bulan berikutnya. Dokternya juga bilang kalau janinku sehat dan perkembangannya sesuai dengan usianya. Allahumma Ya Barik 😊
Dari pengalaman ini apa yang bisa dipetik?
Pertama, jangan panik.
Kedua, doa dan ikhtiar.
Ketiga, Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita.
Walah, gampang ya ngetik yang nomor tiga ini. Tapi serius, lebih mending kita tahu dari awal saat hamil daripada saat lahiran nanti panik. Tentu, antisipasi dengan terus berdo'a memohon kepada sang pemilik dunia juga agar diberikan persalinan yang dimudahkan dan dilancarkan. Kalau Allah sudah ngasih mudah, tidak akan ada yang bisa mempersulit. Yakin. 🤗
Nah, sampai sini dulu aku sharing tentang pengalaman hamil dengan diagnosa placenta previa di trimester dua ini. Terima kasih sudah mampir dan membaca, semoga sehat selalu!
3 comments