EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

Tips Mengeluarkan Lendir/Ingus untuk Bayi

Pemanis

Luar biasa. 

Memiliki bayi lagi sesudah si sulung berusia lebih dari delapan tahun rasanya benar-benar seperti saat mengisi bensin di Pertamina, tepatnya seperti saat petugasnya bilang: "dari nol ya, bu..."😂

Bagaimana tidak? Memasang popok, baju bayi, memandikan, menyisir rambut dan perkara lainnya sudah memudar ilmunya di kepala. Aku benar-benar lupa sebagian besar cara mengasuh bayi. 

Mmm, yah jujur memang sebenarnya saat Nuy kecil dulu pun aku juga tidak terlalu terampil, tapi karena dikelilingi oleh keluarga (masih tinggal di dekat rumah mama) jadi sedikit banyaknya diarahkan dan dibantu. Nah, sekarang? pindah rumah sendiri dan cuma berdua dengan abahnya rasanya o-em-ji. Mode survival activated deh.😌

Termasuk saat kemarin Niff bapil, panik deh. Ini mesti gimana?

Kebetulan, Niff punya hidung yang lebih peka. Dia lebih sensitif dibandingkan dengan kakaknya. Saya ingat banget, dulu Nuy pertama kali terkena bapil itu umurnya 7-8 bulan, sedangkan Niff ini di umur 3 bulan, pas awal-awal cuti bersalin saya habis dan harus kembali bekerja, bayangkan betapa patah hatinya saya. 💔

Pengalaman saya waktu menangani bapil Nuy dulu yang cuma samar-samar di ingatan pun tidak terlalu berguna karena memang dua anak ini berbeda ternyata pola dan terapinya.

Oke, untuk mempersingkat tulisan, langsung saya resume deh tips mengeluarkan lendir/ingus pada bayi saat bapil dari DSA waktu kemarin kami konsul:

Tips Mengeluarkan Lendir/Ingus untuk Bayi 


1. Perbanyak menyusui

Tapi karena mungkin lendir atau dahak dikeluarkan bayi bisa lewat muntah. Jadi siapkan mental dan kesabaran juga karena muntahnya bayi bisa jadi buanyak dan berhamburan kemana-mana. Setelah muntah biasanya nafas dan batuk bayi akan mereda, sedikit angin segar buat mama abahnya. Gak papa yaa drama muntah dulu🙊

Oh iya, katanya bisa juga lewat poop? Nah yang ini sempat juga konsul karena pup Niff agak berlendir, tapi katanya DSA gak papa koq, karena memang bisa lewat pupnya. Jadi, karena konsepnya bayi itu belum bisa meludah, jadi otomatik dahak/sekret itu saat batuk kalau nggak dimuntahkan, ya akan dia telan, sehingga masuk ke dalam saluran cerna dan berakhir keluar di diapers bayi.

2. Tepuk menggunakan 2 jari dengan posisi menunduk.

Hmm... posisinya mirip posisi tiger in tree tapi lebih nunduk sedikit. Selesai dinebu lebih cepat reaksinya, bisa sampai netes-netes. Tapi ya gitu, nyari bayi anteng itu tantangan kalau sudah pilek dan mau tindakan nebu gini. Tapi kemarin cara ini membantu banget kalau Niff sudah sesak-sesak gegara sekret kental.👌

3. Menggunakan tetes hidung salin untuk mengencerkan lendir

Hmm.. sebenarnya ada merek yang sempat disebutkan dokternya. Tapi saya lupa namanya dan waktu itu sempat dicari-cari ternyata nggak ada di kota tempat kami tinggal, kalaupun akhirnya beli online harganya lumayan mahal, sekitar 200ribuan belum ditambah ongkir. Plus, ada alternatif barang tersedia dengan isi yang kurang lebih sama dan harga yang cuma seperempatnya. 

Jadi pakai yang ada saja lah karena butuh cepat juga kan. Waktu itu kami memakai tetes merk Breathy. Biasanya ada kok di toko obat atau apotek biasa. Obatnya logo biru jadi bisa ditebus tanpa menggunakan resep dokter.


4. Di nebu menggunakan NaCL. Jumlah ml dan durasi harus berdasarkan pertimbangan dari dokter

Waktu itu kami menggunakan NaCl 5cc atas arahan DSa. Kalau pakai mesin keluaran dulu, bunyinya tuh nyaring banget. Anak mungkin bisa merasa terganggu, tapi mesin-mesin nebulizer keluaran terbaru sekarang ini canggih banget, bunyinya minimalis dengan hasil mist yang mantep 5cc nggak lama abis, beda sama alat lama yang durasinya lebih lama. Nggak butuh waktu lama, anak bisa muntah atau meler mengeluarkan cairan sekret. Jadi terharu, yang alatnya baru kami minjem, yang punya masih keluaran lama. wkwkwk

5. Kurangi paparan pencetus

Nah, ini! paparan pencetus ini penting banget buat dicari, tapi mencarinya tidak segampang itu. hoho. Kalau kata dokter kemarin, pencetusnya bisa saja:
- debu
- dingin misal AC 
Jadi ya harus rajin-rajin membersihkan filter AC dan memvakum tempat tidur juga, ganti gorden kalau sudah kotor, pokoknya memperkecil kemungkinan. Kalau kami akhirnya seminggu atau dua minggu sekali deep cleaning kamar dengan vakum karena si bocil kepo yang getol-getolnya belajar merayap ini sering menjelajah sudut kamar.

6. Perbanyak berjemur matahari hangat

Dengan catatan dibawah jam 10 pagi ya, jemur deh supaya paru-paru bocil sehat. 

7. Suplementasi d3

Kata dokter Sp.A dosisnya bisa dimulai dari 400IU sehari dan waktu sakit bisa digandakan. Anak dokternya juga minum vit D3 katanya. Boleh lah dicoba.

Oke, demikian Tips Mengeluarkan Lendir/Ingus untuk Bayi yang sudah saya coba. Berhasil nggak? Alhamdulillahnya iya, berhasil